Brand identity atau identitas merek adalah seperangkat alat atau elemen yang digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan citra merek. Identitas merek dan elemennya berasal dari misi perusahaan, proposisi nilai merek, tujuan jangka panjang, posisi kompetitif di pasar, dan relevansi dengan nilai dan minat audiens target.
Faktor-faktor tersebut memiliki sifat mendasar, dan dalam proses branding menggambarkan apa yang ingin dikomunikasikan oleh perusahaan. Identitas merek menjelaskan bagaimana elemen dasar tersebut dikomunikasikan.
Merek dapat dianggap sebagai produk, kepribadian, seperangkat nilai, dan posisi yang didudukinya di benak konsumen. Identitas merek adalah cara untuk mengekspresikan merek secara eksternal kepada dunia.
Baca Juga: Apa Itu Brand Personality?
Identitas merek adalah elemen yang terlihat dari sebuah merek, seperti warna, logo, nama, dan simbol, yang mengidentifikasi dan membedakan merek di benak audiens target. Ini adalah sarana penting untuk menumbuhkan merek perusahaan Anda.
Sebuah organisasi yang memiliki identitas merek unik dapat meningkatkan kesadaran merek, tim karyawan yang termotivasi yang merasa bangga bekerja di organisasi bermerek yang baik, pembeli aktif, dan gaya korporat.
Identitas merek mengarah pada loyalitas merek, preferensi merek, kredibilitas tinggi, harga bagus, dan keuntungan finansial yang baik. Identitas merek menetapkan hubungan langsung antara organisasi dan konsumen, menjadikan bisnis berkelanjutan dan penting dimiliki agar konsumen langsung berkorelasi dengan produk/layanan Anda.
Identitas merek harus futuristik, yaitu harus mengungkapkan asosiasi yang dicita-citakan untuk merek tersebut. Identitas merek harus mencerminkan kualitas merek yang tahan lama. Identitas merek adalah sarana dasar pengakuan konsumen dan mewakili perbedaan merek dari para pesaingnya.
Identitas merek dalam banyak hal merupakan aspek visual dari sebuah merek. Nike atau Apple adalah dua contoh di mana identitas merek dihubungkan dengan simbol atau aspek visual. Membangun identitas merek harus memiliki citra visual yang kuat untuk menghubungkan merek. Identitas merek disusun dari berbagai elemen branding. Identitas merek yang kuat memperkuat popularitas dan kehadiran perusahaan di pasar yang kompetitif.
Selain menghemat uang perusahaan untuk promosi, merek yang sukses dapat menjadi salah satu aset perusahaan yang paling berharga. Nilai merek tidak berwujud, sehingga sulit untuk diukur. Namun, pendekatan umum memperhitungkan biaya yang diperlukan untuk membangun merek serupa, biaya royalti untuk menggunakan nama merek, dan arus kas bisnis tanpa merek komparatif.
Nike, Inc., misalnya, memiliki salah satu logo paling mudah dikenali di dunia, "swoosh". Menurut laporan "The 2020 World's Most Powerful Brands" dari Forbes, merek Nike menduduki peringkat ke-13 dengan perkiraan nilai merek sebesar USD39,1 miliar (Rp613 triliun). Kemudian, merek teratas dalam daftar tahun 2020 adalah Apple, dengan perkiraan nilai merek sebesar USD241,2 miliar (Rp3.780 triliun).
Branding modern berawal dari revolusi industri. Ketika barang-barang rumah tangga mulai diproduksi di pabrik, pabrikan membutuhkan cara untuk membedakan diri dari pesaing.
Dengan demikian, upaya ini berkembang dari branding visual sederhana menjadi iklan yang menyertakan maskot, jingle, dan teknik penjualan dan pemasaran lainnya. Banyak perusahaan mengklaim memiliki merek dagang tertua: Twinings Tea, Stella Artois, dan Levi Strauss.
Cara Membangun Identitas Merek
Langkah-langkah yang harus diambil perusahaan untuk membangun identitas merek yang kuat, kohesif, dan konsisten akan bervariasi, namun beberapa poin ini berlaku secara luas:
1. Menganalisis perusahaan dan pasar
Analisis SWOT lengkap yang mencakup keseluruhan perusahaan, melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan merupakan cara yang terbukti membantu manajer memahami situasi mereka untuk menentukan tujuan mereka dengan lebih baik dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.
2. Tentukan tujuan bisnis utama
Identitas merek harus membantu memenuhi tujuan ini. Misalnya, jika pembuat mobil mengejar ceruk pasar barang mewah, iklannya harus dibuat untuk menarik pasar tersebut. Mereka harus muncul di saluran dan situs tempat pelanggan potensial cenderung melihatnya.
3. Mengidentifikasi pelanggannya
Melakukan survei, mengadakan kelompok fokus, dan mengadakan wawancara satu lawan satu dapat membantu perusahaan mengidentifikasi kelompok konsumennya.
4. Tentukan kepribadian dan pesan yang ingin dikomunikasikan
Sebuah perusahaan perlu menciptakan persepsi yang konsisten daripada mencoba menggabungkan setiap sifat positif yang dapat dibayangkan: utilitas, keterjangkauan, kualitas, nostalgia, modernitas, kemewahan, kilasan, cita rasa, dan kelas. Semua elemen merek, termasuk salinan, citra, kiasan budaya, dan skema warna, harus selaras dan menyampaikan pesan yang koheren.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: