Brand personality atau kepribadian merek adalah seperangkat sifat yang konsisten yang melekat dengan brand tersebut. Seperangkat sifat tersebut dinikmati oleh segmen konsumen tertentu. Sehingga, kepribadian ini menjadi nilai tambah kualitatif yang diperoleh merek selain manfaat fungsionalnya.
Kepribadian merek menjadi kerangka kerja yang membantu perusahaan atau organisasi membentuk perasaan tertentu tentang produk, layanan, atau misinya. Kepribadian merek perusahaan memunculkan respons emosional di segmen konsumen tertentu untuk menghasut tindakan positif yang menguntungkan perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Tech Winter?
Pelanggan cenderung membeli sebuah merek jika kepribadiannya mirip dengan mereka. Ada lima jenis utama kepribadian merek dengan ciri-ciri umum:
- Excitement atau Kegembiraan: Riang, bersemangat, dan awet muda
- Sincerity atau Ketulusan: Kebaikan, perhatian, dan orientasi terhadap nilai-nilai keluarga
- Ruggedness atau Ketangguhan: Keras, tangguh, luar ruangan, dan atletis
- Competence atau Kompetensi: Sukses, berprestasi, dan berpengaruh, yang disorot oleh kepemimpinan
- Sophistication atau Kecanggihan: Elegan, bergengsi, dan terkadang bahkan megah
Kepribadian merek bahkan lebih penting di era digital teknologi otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang. Sebanyak konsumen senang bisa berbelanja online atau meminta perusahaan memprediksi preferensi mereka, penelitian menunjukkan bahwa orang masih menginginkan interaksi pribadi dan layanan pelanggan langsung ketika berhubungan dengan cara mereka berbisnis dengan perusahaan.
Ada banyak contoh di dunia korporat tentang bagaimana kepribadian merek bekerja. Berikut contohnya:
- Dove memilih ketulusan sebagai kepribadian mereknya. Dengan demikian, perusahaan berharap dapat menarik konsumen wanita.
- Merek-merek mewah, seperti Michael Kors dan Chanel, mengincar kecanggihan dengan berfokus pada gaya hidup kelas atas, glamor, dan trendi, yang menarik basis konsumen yang berbelanja tinggi.
Penting bagi perusahaan untuk secara akurat mendefinisikan kepribadian merek mereka sehingga mereka beresonansi dengan konsumen yang tepat. Ini karena kepribadian merek menghasilkan peningkatan ekuitas merek dan menentukan sikap merek di pasar. Ini juga merupakan faktor kunci dari setiap kampanye pemasaran yang sukses.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: