Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingat Ucapan Menterinya Jokowi, Upaya Penjegalan Anies Baswedan Disorot Tajam: Jika Dia Dipenjara...

Ingat Ucapan Menterinya Jokowi, Upaya Penjegalan Anies Baswedan Disorot Tajam: Jika Dia Dipenjara... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik, Gigin Praginanto kembali menyorot berbagai upaya yang disinyalir sebagai usah menjegal Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.

Dirinya mengungkit kembali ucapan dari Airlangga Hartarto terkait dengan wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Juga: Cuma Diusung NasDem Sendirian, Anies Baswedan Dinilai Gak Bakalan Jadi Next Jokowi: Dia Gagal Total!

Menurutnya, ucapan dari salah satu menteri dalam kabinet milik Joko Widodo alias Jokowi itu merupakan salah satu bukti ketakutan rezim akan mantan menteri pendidikan ini.

“Mereka tahu betul gak bisa membendung dukungan masyarakat kepada Anies,” kata Gigin dikutip Fajar.co.id, Senin (19/12/2022).

Gigin menyebut berbagai cara digunakan rezim Jokowi untuk membendung dukungan masyarakat kepada Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Tampaknya ada kekuatiran, kalau menggunakan penjara akan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat dan popularitas Anies justeru akan meroket lebih tinggi,” sebutnya.

Baca Juga: Demi Anies Baswedan Nggak Bisa 'Keluyuran', Bawaslu Bakal Buat Aturan Baru, Siap-siap!

Gigin dalam cuitannya ikut membagikan tangkapan layar pemberitaan soal pernyataan Airlangga pada bulan Maret 2022.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat itu berharap agar semua ketua umum partai bertemu membahas kelanjutan wacana penundaan Pemilu 2024 yang isunya hingga kini masih menguat di parlemen dan pemerintah.

Hal itu disampaikan Airlangga saat bertandang ke markas DPP Partai Nasdem di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Kamis (10/3) siang.

Baca Juga: Anies Baswedan Mau-mau Saja Meski Didukung Jin Iprit Demi Ambisi: 'Cita-cita Hidupnya Berkuasa'

Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan sebab Indonesia menganut sistem musyawarat mufakat dalam berpolitik.

"Ini perlu dibicarakan secara konsensus antara Ketum-ketum partai, dan kita ini bukan keputusan model Barat, tapi model Indonesia masyarakat untuk mufakat," kata dia kepada awak media.

Airlangga tak mengungkap tegas kelanjutan sikap partainya terkait usulan penundaan Pemilu 2024, setelah mayoritas partai di parlemen maupun pemerintah telah mengambil sikap dengan menolak usulan itu.

Dia berkata, pihaknya sejauh ini hanya menyerap aspirasi dari masyarakat yang ingin agar Pemilu 2024 ditunda dan jabatan presiden diperpanjang demi menjaga tren pemulihan ekonomi yang terpukul akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mendadak Bikin Regulasi Atur Curi Start Kampanye, Bawaslu Terusik dengan Manuver Anies Baswedan?

"Kita harus mengerti yang namanya aspirasi. Aspirasi tidak boleh ditolak, apalagi Golkar, suara rakyat," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: