Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Golkar Menguat, Jelang Pilpres 2024 Berhasil Mengekor PDIP

Suara Golkar Menguat, Jelang Pilpres 2024 Berhasil Mengekor PDIP Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus (kiri) menyaksikan Ketua DPD DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (tengah) membawa bendera Partai Golkar usai pelantikan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (28/8/2022). Dalam Rakerda tersebut Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus resmi melantik pengurus DPD Partai Golkar DKI Jakarta masa bakti 2022-2025. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani, menyatakan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, maka PDIP mendapat dukungan terbesar, 24,1 persen; disusul Golkar 9,4 persen. 

Kemudian ada Gerindra 8,9 persen; Demokrat 8,9 persen; PKS 6,2 persen; PKB 6,1 persen; Perindo 4,6 persen; Nasdem 3,2 persen; PPP 2,9 persen; dan PAN 1,7 persen. 

Temuan ini membuat persentase suara Partai Golkar berada di urutan kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berada di posisi pertama.

Baca Juga: Gara-gara Anies Ngomong Kritik, Dua Politikus Golkar Saling Serang

"Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen, dan yang belum tahu ada 20,9 persen," kata Deni dalam temuan survei terbaru SMRC bertajuk “Trend Elektabilitas Partai” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Minggu (18/12/2022).

Lebih jauh, Deni menjelaskan bahwa dibanding hasil pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19.3 persen menjadi 24,1 persen. 

Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen, atau relatif stabil. Sementara partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun. 

Namun demikian, Deni menambahkan bahwa setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan, karena masih ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. 

Baca Juga: Kilas Balik Awal Karier, Ganjar Curhat Ogah Masuk Golkar dan Pernah Diejek Usai Gabung PDI: 'Partai Kalah Melulu'

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.029 atau 84 persen. 

Sebanyak 1.029 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: