Dituding Bakal Jadi ‘Biang Kerok’ Polarisasi di Indonesia Jika Terpilih, Anies Baswedan Jawab Santai: Masa Tidak Boleh Beda Pendapat?
Ia melanjutkan, "jadi jangan kita merasa kalau di sosmed terpolarisasi berarti di masyarakat terpolarisasi. Yang kedua, kalau terjadi polarisasi, bukan terjadi perpecahan. Oke?"
Baca Juga: PAN Sebut Selain Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Juga Masuk dalam Bursa Kandidat Bacapres
Menurut dia, sah-sah saja orang berbeda pendapat. Dan itu sesuatu yang normal-normal saja.
"Jadi sering kali kita ini kaget, terjadi polarisasi berarti pecah? Polarisasi, friksi, konflik, pecah. Urutanya begitu kira-kira."
Berikutnya, kata dia, tugas pemimpin di manapun menjaga agar polarisasi itu tidak menjadi friksi. Kemudian menjaga tidak terjadi konflik, dan menjaga tidak terjadinya perpecahan.
"Perbedaan pandangan itu gonta-ganti. Misalnya kasus Omnibus Law, terjadi perbedaan pandangan di awal. Masuk RKUHP ternyata berbeda lagi. Tidak statis. Itulah kehidupan masyarakat modern yang dikelola demokrasi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty