Anies Baswedan diklaim telah mengakui dia bersama kawan-kawannya di pemerintahan membungkam kritik yang mereka terima.
Ucapan ini ia lontarkan dalam acara podcast bersama Imam Priyono dan Henry Satrio seperti disiarkan di kanal YouTube R66 Newlitics.
Hal ini dijelaskan pula oleh Ade Armando dalam tayangan Cokro TV yang dikutip Selasa, (20/12/22).
“Dalam obrolan itu Anies sebenarnya berusaha membangun kesan bahwa kritik buat dia adalah hal yang normal. Menurutnya dalam berpolitik pasti ada penyakit tidak sependapat, dia mengaku tidak pandai ketika hal itu terjadi kalau ada kritik katanya,” kata Ade.
Baca Juga: Endorse Politik Bukan Strategi Anies Baswedan untuk Bisa Menangkan Pilpres 2024
“Itu adalah hal normal yang tidak perlu dieliminasi, justru kalau ada kritik harus dijawab satu persatu,” tambahnya.
Anies, kata Ade lalu menceritakan pengalamannya ketika menjabat gubernur DKI Jakarta namun kemudian dia mengeluarkan pernyataan mengejutkan kata dia begini:
"Kita kadang-kadang kalau di pemerintahan tuh, 'Matiin kritiknya'. Tolong dong ditelepon jangan kritik lagi. Sebentar, itu sesungguhnya public education," tutur Anies.
“Artinya dia bicara tentang dirinya dan orang-orang lain yang menjadi bagian dari pemerintahan jadi jelas yang dia maksud adalah dia di pemerintahan DKI, kadang berusaha mematikan kritik dengan cara menelpon si pengkritik dan meminta si pengkritik untuk tidak melanjutkan kritiknya, jelas Ade.
Namun pernyataan ini menjadi bola liar. Masalahnya banyak pihak membaca bahwa yang menjadi sasaran tembak Anies adalah pemerintahan Jokowi jadi seolah yang dianggap tidak tahan kritik adalah pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Nah Loh! Jangan Cuma Anies, Bawaslu Harus Tindak Tegas Jokowi dan Para Menteri Gara-Gara....
“Maksud saya apakah tidak mungkin sebenarnya Anis kepleset lidah sleep of the tongue?” tanyanya.
“Iya sebenarnya bisa juga sih tapi memang agak memalukan kalau orang sekali beranis menggunakan diksi yang salah dia kan selama ini justru terkenal karena kecakapannya menata kata-kata,” ungkapnya.
“Jadi kalau sekarang dia melakukan kesalahan kata si elementer itu itu jelas memalukan atau mungkin karma,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty