Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelakuan Relawan Makin Bikin Ngelus Dada! Bawa-bawa Rakyat untuk Minta Jokowi Presiden Seumur Hidup, Refly Harun: Suara Oligarki

Kelakuan Relawan Makin Bikin Ngelus Dada! Bawa-bawa Rakyat untuk Minta Jokowi Presiden Seumur Hidup, Refly Harun: Suara Oligarki Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana tiga periode dan perpanjangan masa jabatan terus belum juga selesai, kini kelompok relawan mengklaim beberapa daerah ingin Jokowi jadi presiden seumur Hidup.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly menyinggung konstitusi yang harus dipegang teguh pada setiap warga negara.

"Bernegara itu artinya berkonstitusi, konstitusi itu adalah kontrak politik yang sudah disepakati di awal bukan di tengah atau di belakang,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (21/12/22).

Baca Juga: Telak! Nggak Ada Lagi yang Bisa Dibanggakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Bakal Mati-matian Pertahankan Proyek IKN: Dia Sangat Delusional!

Sebagaimana mana diketahui, ketentuan seorang warga negara bisa menjadi presiden hanyalah selama dua periode saja lewat kontestasi Pemilian Umum (Pilpres).

Baca Juga: Dedek Prayudi: Anies Itu Hanya Jago Kumpulkan Penghargaan, Tapi Tak Bisa Selamatkan Warga Jakarta

Karenanya klaim atas nama masyarakat menginginkan masa jabatan lebih bagi seorang presiden bahkan seumur hidup, menurut Refly dikarenakan elite-elite tertentu tidak mau kehilangan kenikmatan berkuasa yang selama ini dirasakan.

“Memang godaan untuk memberikan kekuasan pada presiden atau pemimpin berkuasa terjadi di manapun terutama sering disuarakan elite Oligarki yang merasa kenikmataan akan kekuasaan tersebut lalu mengatasnamakan rakyat,” jelasnya.

Padahal menurut Refly, klaim segelintir orang tak bisa dijadikan dasar apalagi mengatasnamakan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Amien Rais Bongkar Habis! Ternyata Gegara Masalah Video yang Buat Partai Ummat Nggak Lolos Jadi Peserta Pemilu

“Padahal rakyat yang diminta pendapat paling 3-5 ribu orang, let's saya yang datang 5 ribu orang kan cuma 5 ribu saja yang mengatakan itu dan itu bisa saja dimobilisasi dengan teriak sama-sama setuju dsb,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: