Dalam pasar dunia, terdapat sekitar 17 jenis minyak nabati/hewani yang digunakan sebagai bahan pangan, non pangan, hingga untuk bahan baku biofuel. Berdasarkan data PASPI, dari ke-17 jenis minyak nabati/hewani tersebut, terdapat 4 minyak nabati utama yang berkontribusi lebih dari 90 persen terhadap produksi dan konsumsi minyak nabati dunia. Keempat minyak nabati yang dimaksud ialah minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari. Melansir laporan PASPI, setidaknya ada 3 keunggulan minyak sawit dibandingkan minyak nabati lainnya dari segi ekonomis.
Pertama, minyak sawit merupakan bahan baku yang penggunaannya sangat luas baik untuk produk oleofood complex (misalnya minyak goreng, margarin, shortening, coklat, snacks, etc); oleochemical complex (cosmetic products, soaps, and detergents, grease, and printer ink, etc) maupun biofuel complex (biodiesel, green fuel, dan lain-lain). Penggunaan minyak sawit yang luas dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya digunakan oleh hampir seluruh sektor-sektor ekonomi, tetapi juga terjadi pada hampir seluruh negara dunia.
Baca Juga: Success Story dari Hilirisasi Manufaktur Sektor Kelapa Sawit Nasional
Kedua, produktivitas minyak per hektar yang dihasilkan sawit sekitar 8-10 kali dibandingkan produktivitas minyak nabati lainnya. Kelapa sawit tidak hanya paling tinggi produktivitas minyaknya, tetapi juga paling efisien dalam penggunaan lahan. Rata-rata produktivitas minyak kelapa sawit (CPO+CPKO) mencapai 4,3 ton per hektar. Sementara itu, produktivitas tanaman rapeseed, bunga matahari, dan kedelai dalam menghasilkan minyaknya berturut-turut hanya sebesar 0,7 ton per hektar; 0,52 ton per hektar; dan 0,45 ton per hektar.
Ketiga, harga minyak sawit dunia lebih kompetitif (murah) dibandingkan minyak nabati lainnya. Dengan keunggulan harga minyak sawit yang lebih kompetitif, menghasilkan volume yang besar, serta pasokannya stabil, minyak sawit dapat mencegah terjadinya kenaikan harga berlebihan pada minyak nabati lain.
Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Turun Menjadi Rp2.634,93 per Kilogram
Studi Kojima et.al. (2016) dan Cui & Martin (2017), dalam laporan PASPI mengungkapkan bahwa jika terjadi kenaikan harga minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak biji bunga matahari maka akan disertai dengan peningkatan konsumsi minyak sawit sehingga dapat meredam kenaikan harga yang berlebihan dari ketiga minyak nabati tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar