Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disikat Habis Novel Baswedan, Jubir Luhut Akhirnya Buka Suara Terkait OTT KPK: Sistemnya Diperbaiki!

Disikat Habis Novel Baswedan, Jubir Luhut Akhirnya Buka Suara Terkait OTT KPK: Sistemnya Diperbaiki! Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan paparan pada pertemuan The 4th Indonesia Fintech Summit yang diprakarasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, AFTECH, dan AFPI di Bali, Kamis (10/11/2022). OJK bersama pemerintah dan pelaku industri finansial teknologi berkomitmen terus mendukung peran industri fintech dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung stabilitas keuangan nasional serta memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat pengguna layanan fintech serta ekosistemnya. | Kredit Foto: Antara/HO/Humas OJK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan KPK tidak seharusnya melakukan OTT melulu, menuai banyak kontroversi. Salah satunya mantan Penyidik KPK Novel Baswedan yang juga berkomentar.

Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardika menilai, maksud pembicaraan Luhut ialah mendorong upaya pencegah dan perbaikan sistem seperti yang dilakukan oleh KPK melalui program melalui program Strategis Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang banyak didorong oleh deputi pencegahan KPK. Menurutnya hal tersebut dapat dilakukan dengan lebih masif lagi.

Baca Juga: Telak! Eks KPK Minta Opung Luhut Belajar Lagi Soal OTT: Apakah Merepresentasikan Sikap Pemerintah?

"Pak Luhut bicara konteksnya adalah mendorong upaya pencegahan dan perbaikan sistem seperti yang dilakukan oleh KPK juga melalui program Stranas PK yang banyak didorong oleh deputi pencegahan KPK. Upaya ini yang harus didorong lebih masif," kata dia saat dihubungi, Kamis (22/12/2022).

Dia mengatakan, jika OTT masih banyak terjadi maka upaya pencegahan harus didorong lebih cepat. Dengan melakukan pola sistematis melalui digitalisasi seperti simbara, e-katalog, dan perbaikan sistem integrasi IT.

"Kalau masih banyak OTT berarti upaya pencegahan kita masih harus didorong lebih cepat. Pola-pola sistematis melalui perbaikan sistem dengan digitalisasi seperti simbara, e katalog dan perbaikan sistem integrasi IT di pelabuhan diharapkan mampu mencegah perilaku korupsi," jelasnya.

Jodi pun menegaskan, Menko Marves tidak senang melihat orang susah. Maka jika sistemnya diperbaiki maka dinilai akan lebih baik lagi.

Baca Juga: Minta KPK Jangan Sering Lakukan OTT, Luhut Disebut Tidak Paham: Apakah karena Opung...

"Pada dasarnya sih juga Pak Luhut bukan orang yang senang ngelihat orang susah. Kalau bisa sistemnya diperbaiki ya itu kan lebih baik, supaya orang tidak terjerumus,' tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: