Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Khawatir Disalahkan Jika Salah Satu Koalisi Gagal, Demokrat Curiga Jokowi Lakukan Operasi Politik!

Khawatir Disalahkan Jika Salah Satu Koalisi Gagal, Demokrat Curiga Jokowi Lakukan Operasi Politik! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam gelaran HUT Partai Hanura ke-16, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku khawatir pada salah satu wacana koalisi. Kekhawatiran Jokowi bukan didasarkan pada dukungannya pada rencana tersebut, tetapi implikasi negatif yang akan dia terima saat koalisi tersebut urung disahkan.

Pasalnya, dia mengakui bahwa Istana menjadi objek yang paling mudah dikambinghitamkan oleh aktivitas politik tertentu. Padahal, dia juga mengaku tidak mengetahui persis koalisi tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Partai Hanura yang Paling ‘Enak’ Diajak Berkoalisi, OSO: Kami Dukung Hingga Akhir!

"Gagal koalisi nanti yang dituduh istana lagi. Istana, ini istana. Padahal kita juga nggak ngerti koalisi antar partai yang ketemu. Tapi yang paling enak itu memang mengkambinghitamkan, menuduh presiden, istana, Jokowi. Paling enak itu," kata Jokowi dalam sambutannya di HUT Partai Hanura ke-16 di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/22).

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai, ungkapan Jokowi sebagai kegalauan akibat terlalu jauh ikut campur dalam proses politik yang ada.

"Publik masih mengingat pernyataan 'ojo kesusu' dan mengendors beberapa nama sebagai capres. (Ini) menunjukkan Pak Jokowi memiliki intensi tertentu," kata Kamhar saat dihubungi, Kamis (22/12/22).

Berdasarkan rekam jejak yang ada, Kamhar menyebut pernyataan Jokowi patut diduga sebagai satu operasi politik penggalangan koalisi yang kemudian dijustifikasi. Kamhar menilai pernyataan tersebut adalah upaya cuci tangan Jokowi.

"Patut diduga sebagai prakondisi untuk suatu 'operasi politik ' penggalangan koalisi yang nantinya ini akan dijadikan sebagai justifikasi. Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," jelasnya.

Kamhar menegaskan, lebih baik Jokowi fokus menuntas tugas-tugasnya di masa-masa terkahir memimpin Indonesia. Selain itu dia juga dia meminta Jokowi untuk menegaskan komitmennya untuk menyukseskan pemilu di 2024 nanti.

Baca Juga: Curhat Istana Bakal Disalahkan Jika Ada Koalisi yang Gagal Terbentuk, Demokrat Minta Jokowi Fokus Perbaiki Ekonomi: Banyak Pengangguran!

"Jika memberikan tanggapan atas pernyataan Ketua MPR RI dan Ketua DPD RI yang membuat pernyataan penundaan pemilu, ini bisa menjadi kesempatan klarifikasi atas dugaan bahwa istana berasa di balik pernyataan tersebut. Inilah yang berbahaya bagi demokrasi dan reformasi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: