Hasil survei Poltracking menemukan bahwa pemilih Jokowi-Ma'ruf pada 2019 mayoritas cenderung memilih cawapres Erick Thohir, yaitu sebesar 22,1 persen.
Sedangkan, untuk pemilih Prabowo-Sandi terbelah antara Ridwan Kamil 22,2 persen dan AHY 18,1 persen.
Poltracking turut melakukan simulasi pasangan calon presiden dan wakil presiden. Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda mengatakan, sampai saat ini memang belum ada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang sudah final.
Namun, terdapat beberapa kemungkinan pasangan capres-cawapres potensial pada Pilpres 2024.
Berdasarkan tendensi politik yang berkembang, analisa kualitatif, beberapa informasi elite dan informasi-informasi yang beredar di ruang publik.
"Pada simulasi tiga pasangan calon pertama, Ganjar Pranowo-Erick Thohir (33,1 persen) lebih unggul dibanding pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (27,5 persen) dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (25,5 persen)," kata Hanta, Kamis (22/12/2022).
Hanta menuturkan, temuan ini jadi potret terbaru peta kekuatan politik elektoral capres, cawapres dan partai politik dalam survei 21-27 November 2022. Berbagai kemungkinan bisa terjadi, melihat pemilu serentak 2024 masih satu tahun lebih.
Tapi, jika melihat tendensi peta kekuatan politik terbaru, capres, cawapres dan partai politik terkuat akan mengarah kepada beberapa figur dan partai potensial seperti terekam survei. Walaupun, ada dinamika, peristiwa dan momentum politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty