Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Menyesal Beli Twitter dengan Utang: Jangan Ngutang di Pasar yang Bergejolak

Elon Musk Menyesal Beli Twitter dengan Utang: Jangan Ngutang di Pasar yang Bergejolak Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Elon Musk memperingatkan terhadap sesuatu yang dia sendiri telah lakukan, meminjam dengan nilai sekuritas yang dimilikinya. Musk 'menyesal' karena risiko kepanikan massal di pasar saham.

"Saya benar-benar akan menyarankan orang-orang untuk tidak memiliki hutang margin di pasar saham yang bergejolak dan Anda tahu, dari sudut pandang kas, jaga agar tetap kering," kata Musk dalam podcast All-In yang dirilis Jumat. "Anda bisa mendapatkan beberapa hal yang cukup ekstrem terjadi di pasar bawah."

Melansir Bloomberg di Jakarta, Senin (26/12/22) Chief executive officer Tesla Inc. menyisihkan miliaran uangnya sendiri ketika dia membeli Twitter Inc. seharga USD44 miliar (Rp686 triliun) awal tahun ini dan membebani perusahaan dengan utang USD13 miliar (Rp203 triliun).

Baca Juga: Elon Musk: Twitter Menuju Kebangkrutan, Banyak Pekerjaan Harus Dilakukan

Bloomberg News melaporkan bahwa para bankir Musk sedang mempertimbangkan untuk mengganti beberapa utang berbunga tinggi atas pinjaman margin baru dari saham Tesla yang akan dia tanggung secara pribadi.

Dia juga menjual hampir USD40 miliar (Rp625 triliun) saham Tesla, sebuah langkah yang berkontribusi mendorong saham tersebut ke level terendah dalam dua tahun. Menyusul penjualan terbaru, Musk kembali mengatakan minggu ini dia akan berhenti menjual saham, dan jeda tersebut bisa berlangsung selama dua tahun atau lebih.

Peringatan tersebut adalah yang kedua dibuat oleh Musk bulan ini, ironis mengingat miliarder tersebut sebelumnya telah menjaminkan saham Tesla-nya. Pada Desember 2020, Musk memiliki 92 juta saham Tesla yang dijaminkan.

Selama podcast, Musk juga menegaskan kembali keyakinannya bahwa ekonomi sudah terlambat untuk resesi dan bahwa perlambatan tersebut bisa serupa dengan skala yang terlihat pada tahun 2009.

“Tebakan terbaik saya adalah kita mengalami masa badai selama satu hingga satu setengah tahun, dan kemudian, fajar menyingsing kira-kira pada Q2 2024, itu tebakan terbaik saya,” kata Musk. "Boom tidak bertahan selamanya, begitu pula resesi."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: