Keran Perdagangan Bebas Dibuka Bikin UMKM Indonesia Termehek-Mehek untuk Bersaing, Ini Kata Kadin Jatim
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran cukup signifitikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Pasalnya, sektor ini memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Berdasarkan data pemerintah, saat ini jumlah UMKM di Indonesia sudah mencapai 64 juta, namun dari angka itu baru 8 juta pelaku UMKM yang menggunakan transaksi berbasis digital. Sementara produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM masih belum bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Baca Juga: Tiga Jurus Sakti Kadin Jatim Hadapi Resesi Global Tahun 2023, Ini Dia!
Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri Kamar Dagangan dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Tomy Kaihatu, saat ini, produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM sangat sulit untuk bersaing dengan produk luar negeri.
Pasalnya, masih banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sendiri dan kran impor terus dibuka dari beberapa negara, salah satunya China dan Jepang. Akibatnya, kata Tomy, produk UMKM sangat sulit untuk bersaing.
Baca Juga: Agar Ekonomi Tumbuh, Kadin Sebut Generasi Milenial Harus Memiliki Bisnis
"Kita terjebak dengan perdagangan bebas. Akibatnya, produk UMKM kita sulit untuk bersaing. Selain itu, kapasitas manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas produk masih rendah dan terbatas. Inilah akhirnya UMKM kita termehek-mehek dalam menghadapi seperti itu. Tidak hanya itu saja, produk UMKM kita sendiri sangat sulit melakukan ekspor ke negara lain dikarenakan kebijakan hingga permasalahan lain," kata Tomy di Gedung Graha Kadin Jatim di Surabaya, Selasa (27/12/2022).
Dalam hal ini, lanjut Tomy, peran Kadin Jatim terus mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk UMKM Jatim yang kini sudah mencapai sekitar 9 juta untuk tetap bisa bersaing ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas