Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLHK Gandeng BMKG, BNPB, BRGM, & BRIN dalam Pengendalian Karhutla dan Antisipasi Musim Kemarau 2023

KLHK Gandeng BMKG, BNPB, BRGM, & BRIN dalam Pengendalian Karhutla dan Antisipasi Musim Kemarau 2023 Kredit Foto: KLHK

Berdasarkan kondisi iklim hingga Juni 2023, secara umum potensi rendah untuk kejadian titik api. Perlu diwaspadai kemarau 2023 (Agustus-September) yang dapat lebih besar potensi karhutlanya dibanding saat kemarau basah di tahun 2020-2022.

"Secara khusus, perlu diwaspadai potensi karhutla di wilayah utara Sumatera, yaitu Sumut, Riau dan Aceh pada Februari 2023," katanya.

Baca Juga: Implementasi FOLU Net Sink 2030, Menteri LHK: Beri Contoh Konkret kepada Masyarakat!

Sementara itu, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) dalam laporannya menyampaikan perbandingan hotspot tahun 2021 dan 2022. Berdasarkan satelit Terra/Aqua (NASA) dengan confident level di atas 80%, terdapat 1.297 titik hotspot pada 1 Januari-28 Desember 2022). Pada periode yang sama tahun 2021 jumlah hotspot sebanyak 1.278 titik.

"Terdapat kenaikan jumlah hotspot sebanyak 19 titik atau 1,49 persen," katanya.

Baca Juga: BMKG: Sesar Aktif Akibatkan 45 Kali Gempa Bumi Mematikan di Indonesia

Sementara, luas karhutla periode tahun 2022 terdapat penurunan akumulasi luas karhutla sebesar kurang lebih 154.180 hektar (42,96%) dibanding periode tahun 2021.

Selanjutnya, secara berturut-turut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB University Rahmat Hidayat, Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari, Waasops Panglima TNI, Karo Operasi Polri dan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB menyampaikan paparan terkait evaluasi dan rencana kegiatan pengendalian karhutla di 2023.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: