Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kilang Pertamina Internasional Sabet 4 Proper Emas

Kilang Pertamina Internasional Sabet 4 Proper Emas Kredit Foto: Istimewa

Rekam Jejak Unit dan Anak Usaha Peraih Proper Ema

Sementara itu Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen menyebutkan komitmen dan konsistensi PT KPI dalam implementasi ESG maupun SDG’s terbayar lunas dengan perolehan tiga Proper Emas 2022. “Tidak ada keraguan bagi kami untuk terus melakukan pengembangan dan inovasi program di seluruh unit dengan berpegangan pada nilai-nilai ESG maupun SDG’s,” ungkapnya.

Dijelaskan, PT KPI Unit Sei Pakning menghadirkan inovasi program Kilau Permata Hijau Pesisir Gambut, sebuah ikhtiar pengelolaan lahan gambut melalui berbagai tahapan. Seperti Revitalisasi & Konservasi Kawasan Mangrove Pesisir Gambut, Pertanian Lahan Gambut Ramah Lingkungan, hingga Pengolahan Air Gambut.

“Kami berkolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder mengembangkan TRIMBA, Triangle Mangrove Barrier. Fungsinya mengurangi kekuatan gelombang pasang mencapai 30% sehingga mendukung resedimentasi selebar 50 meter dan kedalaman 100 cm, 113% pemenuhan kebutuhan konsumsi air bersih serta mengurangi penggunaan bahan bakar,” kata Hermansyah. 

Program ini terus diimprovisasi, salah satunya melalui Filtrasi Air Gambut (Filagram) untuk menuntaskan persoalan air bersih yang terus ditingkatkkan kapasitasnya menjadi 13.140 ton/tahun.

“Selanjutnya transformasi MPA ke MPB dengan cakupan penanggulangan bencana karhutla, abrasi dan Covid-19 di 3 kecamatan, serta rehabilitasi lahan gambut kritis menjadi lahan pertanian hortikultura seluas 6 Hektar,” ungkapnya. Diketahui, program ini tercatat mengimplementasikan 13 dari 17 tujuan (SDGS) yang menjadi kesepakatan dunia.

Selanjutnya di PT KPI Unit Plaju mengusung program Kampung Pangan Inovatif bertajuk PATRA (Palembang Aman, Terampil, dan Berdaya), upaya memberdayakan masyarakat sekitar operasional.

“Kawasan padat dan kumuh di perkotaan memunculkan risiko bencana perkotaan, limbah industri rumah tangga, tata ruang lingkungan yang tidak baik, dan keterampilan pengetahuan yang terbatas. Inilah yang melatarbelakangi hadirnya program PATRA,” jelas Hermansyah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: