Jokowi Diingatkan Supaya Hati-hati Soal Reshuffle: Kalau Gagal, yang Dicaci Maki Rakyat Bukan Menteri, Tapi...
Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
NTP Januari 2022 mencapai 108,67 atau naik sebesar 0,30 persen. Begitu juga Nilai tukar usaha petani (NTUP) mencapai 108,65 atau naik 0,12 persen. Selain itu terdapat rangkaian curva NTP yang sangat positif sepanjang periode 2020.
"Ekspor pertanian Indonesia juga melejit hingga mencapai 15 persen di sepanjang Januari-April 2022. Padahal, saat itu angka kasus Covid dalam kondisi tinggi yang mengakibatkan perekonomian dunia lumpuh," lanjutnya.
Baca Juga: Jika Presiden Jokowi Salah Langkah, Reshuffle Kabinet Malah akan Merugikan Rakyat
Yang menggembirakan, sambung dia, Indonesia sukses swasembada beras dan tidak impor beras selama tiga tahun berturut-turut sejak 2019. Dan jika mau jujur, seharusnya tahun ini pun impor tidak diperlukan lantaran produksi beras menurut BPS cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Surplus kita mencapai 1,7 juta ton, belum termasuk surplus tahun-tahun sebelumnya. Buat apa impor sementara petani kita juga akan menghadapi panen raya," katanya.
Di samping itu, Yadi melihat banyak prestasi lain yang didapat Kementerian Pertanian (Kementan) berkat arahan Syahrul. Beberapa di antaranya, penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Lembaga Administrasi Negara, Kementerian Hukum dan HAM, Ombudsman dan masih banyak penghargaan lainya.
"Semua itu menunjukan Pak Syahrul kerja serius. Keringat tidak akan membohongi hasil. Semua terbayar apabila kita kerja. Buat saya, pertanian tumbuh luar biasa di bawah beliau," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Mohon Hati-hati! Reshuffle Disebut Bisa Bikin Rugi Besar: Partai yang Terdepak Akan Jadi...
Ketua Bidang Infokom DPP Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) R Wijaya menambahkan, Menteri Syahrul salah satu menteri yang memiliki prestasi gemilang. Ini bisa dilihat dari sisi ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional. Sampai akhir Desember 2020 ketersediaan beras 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.
"Dari data itu saja, Mentan Syahrul mampu menyediakan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru, serta tetap bekerja tanpa terpengaruh isu reshuffle," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: