Ancaman Rezim Erdogan Makin Ngeri, Yunani Mulai Pasang Kuda-Kuda
Turkiye tidak akan memberi Yunani satu mil pun perairan teritorial di Laut Aegea, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Kamis (29/12/2022), memperingatkan bahwa Ankara akan menggunakan segala cara untuk melindungi kepentingannya.
“Kami tidak akan mengizinkan perluasan perairan teritorial [Yunani] bahkan satu mil di Laut Aegea, apalagi 12,” kata Cavusoglu seperti dikutip oleh Anadolu Agency yang dikelola negara.
Baca Juga: Serius Nih, Rusia Undang Turki dan Suriah dalam Agenda Level Tinggi
Komentarnya muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Athena berencana memperluas perairan teritorialnya di sekitar pulau Kreta hingga 12 mil laut.
Cavusoglu mengingat keputusan parlemen Turki tahun 1995 yang menyatakan bahwa jika Yunani meningkatkan perairan teritorialnya di Laut Aegea lebih dari enam mil, parlemen akan memberikan "semua kekuatan" kepada pemerintah, termasuk kekuatan militer, untuk mempertahankan kepentingan nasional Turkiye.
Menteri melanjutkan untuk memperingatkan Yunani untuk tidak "melakukan kepahlawanan palsu dengan mempercayai mereka yang mungkin mendukung Anda."
“Jangan mencari petualangan. Ini tidak akan berakhir baik untukmu!” Cavusoglu memperingatkan.
Pekan lalu, pemerintah Yunani mengumumkan rencananya untuk memperluas perairan teritorialnya ke selatan dan barat Kreta pada bulan Maret, mengutip perkembangan internasional dan regional yang menguntungkan, menurut kantor berita online In.Gr, yang mengutip sumber dari administrasi kepresidenan.
Langkah tersebut menambah ketegangan pada hubungan yang sudah penuh antara Ankara dan Athena. Kembali pada bulan Mei, Erdogan secara resmi memutuskan hubungan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan menutup semua saluran komunikasi lainnya antar negara.
Meskipun kedua negara adalah mitra NATO, mereka memiliki sejarah persaingan yang panjang dan terjalin dalam sejumlah perselisihan yang sedang berlangsung, termasuk penguasaan beberapa pulau Aegea, serta tentang hak pengeboran di Mediterania, dan status Siprus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: