Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Barat Waswas, Negara-negara Arab Bisa Untung Kalau Rencana China Berjalan Sukses

Barat Waswas, Negara-negara Arab Bisa Untung Kalau Rencana China Berjalan Sukses Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Kementerian Pertahanan China telah mengisyaratkan kesiapannya untuk memperkuat kerja sama militer dengan negara-negara Teluk untuk mempromosikan “perdamaian dunia.”

Pernyataan itu muncul beberapa minggu setelah Presiden Xi Jinping menghadiri KTT China-Arab States yang pertama dan KTT Dewan Kerjasama China-Teluk di Arab Saudi.

Baca Juga: Proyek Pembangkit Energi China yang Ambisius Terkuak, Gurun Saja Mau Disulap!

Ketika ditanya oleh seorang jurnalis pada hari Kamis tentang "delapan tindakan bersama" yang diusulkan oleh Xi pada pertemuan tersebut, juru bicara Kementerian Pertahanan Tan Kefei mengatakan: "Militer China bersedia bekerja sama dengan militer negara-negara Arab" untuk "bersama-sama mempromosikan inisiatif keamanan global. ," antara lain.

Ikatan yang lebih dalam akan berkontribusi secara positif untuk “membangun komunitas China-Arab dengan masa depan bersama,” tambahnya.

Tan melanjutkan dengan menggambarkan Tentara China serta negara-negara Arab sebagai “kekuatan penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.”

Dia mencatat bahwa Beijing dan kekuatan regional telah berbagi teknologi militer dan mengadakan latihan bersama dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut juru bicara kementerian, “kerja sama yang bermanfaat” ini telah membantu membangun “rasa saling percaya strategis” antara China dan negara-negara Arab.

Presiden Xi sedang melakukan kunjungan resmi ke Riyadh atas undangan Raja Salman dari 7-10 Desember.

Berbicara di KTT China-Arab, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengungkapkan bahwa diskusi telah diadakan mengenai “penciptaan zona perdagangan bebas antara China dan negara-negara Teluk Persia.”

Selain itu, negara-negara Teluk dan China mengonfirmasi rencana untuk bekerja sama untuk memecahkan “masalah ketahanan pangan dan energi,” serta bekerja sama dalam rantai pasokan, tambah putra mahkota.

Beijing dan Riyadh menandatangani sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman sebagai hasilnya.

Kepala negara China juga mengadakan pertemuan terpisah dengan mitranya dari Mesir, Abdel Fattah el-Sisi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: