Telak! Soal Dana Baznas dan Renovasi Rumah Kader PDIP, Rocky Gerung Sentil Ganjar Pranowo: Pengetahuan Public Policy Dia Minim Sekali!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo banjir kecaman soal renovasi rumah kader PDIP menggunakan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Kecaman datang pun membuat Ganjar akhirnya menghapus publikasinya di akun twitter pribadinya.
Mengenai hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Rocky menilai berdasar dari apa yang Ganjar publikasikan maka menggambarkan pengetahuan Public policy yang tak bagus.
“Ini pengetahuan Ganjar tentang Public Policy minim sekali kalau begitu,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Minggu (1/1/23).
Bukannya tanpa alasan, Rocky mengungkapkan publikasi Ganjar yang dilakukan lewat media sosialnya yang menjurus pada kader PDIP soal merenovasi rumah menggambarkan pola pikir yang rancu dan tak bijak bagi seorang pemimpin rakyat umum.
Karenaya menurut Rocky, seorang pemimpin seperti Ganjar harusnya membaca data makro mengenai warga mana yang membutuhkan bantuan tanpa mengkhususkan ke kader partainya sendiri.
“Karena data statistik bukan data PDIP tapi data umumnya rakyat,” ujarnya.
“Walupun faktanya memang iya, tetapi dia Gubernur yang hanya boleh membaca data makro tanpa dihubungkan dengan status atau id card dari seseorang bahwa dia anggota PDIP,” ungkapnya.
Dari sisi opini publik, Rocky juga mengungkapkan etika Ganjar Pranowo sangat buruk. Hal ini karena dengan pernyataan tadi, Ganjar mengesankan hanya jadi pemimpin bagi kader PDIP.
Padahal seharusnya, Ganjar jadi pemimpin untuk semua rakyatnya, bahkan kader PDIP yang mana Ganjar bernaung dalam partai tersebut juga seharusnya dimaksimalkan membantu masyarakat Jawa Tengah yang kurang beruntung.
“Dari segi public opinion oang menganggap etikanya rendah sekali. Pemimpin di Jawa Tengah itu bukan pemimpin PDIP, justru kalau dianggap kader PDIP harusnya dia lakukan hal sebaliknya bahwa kader PDIP ini yang harus dia kerahkan sebagai sesama anggota partai untuk membantu rakyat miskin bukan emmbantu PDIP yang captive market dia,”
Lebih lanjut, Rocky menilai temuan bahwa ada kader PDIP yang miskin di wilayah Ganjar merupakan sebuah teguran.
“Itu wong cilik yang memang subsistensi ekonominya terutama di Jawa Tengah itu jauh sekali dan itu data yang diberikan oleh peneliti bahwa kemiskinan di Jawa itu tinggi dan Ganjar mesti paham itu teguran untuk dia untuk bikin kebijakan bagi semua orang,” jelas Rocky.
Sebelumnya, Ganjar mempublikasikan lewat media sosialnya bantuan ke kader PDIP untuk merenovasi rumah namun kedapatan dana yang diberikan adalah dari Baznas. Ganjar pun kedapatan menghapus cuitan tersebut.
"Menjelang ultah @PDI_Perjuangan ke-50, saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. Rumah Pak Sumarwan ini jadi yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDIP Desa, Kapencar, Kecamatan Kertek, (Kabupaten) Wonosobo," katanya melalui akun Twitter, @ganjarpranowo, yang kini cuitan tersebut telah dihapus.
Ganjar pun sudah memberi arahan terbaru bahawa hal itu dibatalkan karena banyak yang tidak menyetujui.
“Ya saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain," kata Ganjar dalam keterangan tertulis dilansir dari Detik Jateng, Minggu (1/1/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement