Ray juga mengatakan bahwa proporsional tertutup merupakan sistem yang dikritik secara luas lantaran hanya akan melahirkan caleg atau politisi yang membebek.
“Mereka tidak peduli apa kata rakyat. Selama punya hubungan dengan ketua partai, jatah untuk dapat dapil dengan nomor urut atas potensial tetap didapat,” ujar Ray.
Oleh sebab itu, menurutnya, sistem pemilu proporsional tertutup seakan-akan meminta rakyat agar membeli kucing dalam karung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement