Sebut 2022 Tahun Brutal Perekonomian Dunia, Sri Mulyani: UU P2SK Jadi Bekal RI di 2023
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani, mengakui bahwa tahun 2022 menjadi tahun yang brutal bagi perekonomian, termasuk bagi negara-negara besar di dunia.
"Lebih dari US$30 triliun kapitalisasi hilang pada tahun 2022 sehingga investor di global bukan create value, melainkan losing value," ungkapnya, dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023, Senin (2/1/2023).
Baca Juga: Ada Gejolak, Ekonomi RI 2023 Diproyeksikan Bisa Tumbuh Minimal 4,5 Persen
Meski begitu, ia menilai capaian Indonesia masih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Ia menyebut, bursa saham Indonesia ditutup dengan sangat resilien di tahun 2022.
"Ini jadi tantangan yang tidak mudah, dan ini adalah bekal yang bagus untuk memasuki tahun 2023," jelasnya.
Sri Mulyani lalu mengatakan, sebagai bekal tahun ini, penekanan untuk integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas perekonomian akan ditopang dengan pelaksanaan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) yang sudah ditetapkan.
Menurutnya, selain jadi bekal, UU P2SK juga jadi PR bagi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dalam hal ini Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"(Jadi PR) untuk menjalankan secara konsisten di dalam membangun fondasi sektor keuangan yang kuat, stabil, kredibel akuntabel, dan tentu dipercaya," jelasnya.
Sri Mulyani menyampaikan, itu menjadi suatu tugas yang tidak mudah bagi pihaknya. Namun, menurutnya, hal itu harus dilakukan, salah satunya untuk menggapai potensi capital market yang ia nilai begitu besar di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement