Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Tukar Petani di Sejumlah Wilayah Meningkat di Akhir Tahun, BPS Ungkap Rinciannya!

Nilai Tukar Petani di Sejumlah Wilayah Meningkat di Akhir Tahun, BPS Ungkap Rinciannya! Kredit Foto: BPS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan adanya peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2022. Sebagai informasi, NTP adalah salah satu indikator yang mengukur tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Selain itu, NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi, maupun untuk biaya produksi. Terkait dengan peningkatan NTP, Margo menyebutkan, kenaikannya menjadi 109,00 atau sebesar 1,11%, dibandingkan November 2022.

Baca Juga: Laju Inflasi RI Sepanjang 2022 Capai 5,51%, BPS Ungkap Penyumbang Andil Tertingginya, Simak!

"Peningkatan NTP disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,83 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,72 persen," papar Margo, dalam rilis BPS, Senin (2/1/2023).

Margo menyampaikan, kenaikan NTP tertinggi ada di subsektor holtikultura dengan komoditas dominan yang berpengaruh pada kenaikan indeks yang diterima petani, berasal dari gabah, cabai rawit, dan kelapa sawit.

Adapun Margo memaparkan, peningkatan NTP tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Sementara, ada 11 provinsi yang mengalami penurunan dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan. "Peningkatan NTP paling tinggi ada di Nusa Tenggara Barat, yakni naik 2,26%. Penurunan tertingginya ada di Sulawesi Barat, yakni turun 2,47%," jelasnya.

Lalu, berdasarkan catatan BPS, Jawa Timur menjadi wilayah dengan peningkatan tertinggi di Pulau Jawa, yakni naik sebesar 2,18%. Adapun di Pulau Sumatera, wilayah dengan peningkatan tertinggi ada di Jambi, yakni naik sebesar 1,95%.

Disusul Pulau Kalimantan, dengan Kalimantan Selatan sebagai peningkatan NTP tertinggi, yakni 1,31%; Sulawesi dengan Sulawesi Utara yang naik 0,90%; serta Maluku-Papua dengan Maluku Utara yang naik 0,22%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: