Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP: PNBP Perikanan Tangkap Tahun 2022 Catat Rekor, Nilainya Capai Rp1,2 Triliun!

KKP: PNBP Perikanan Tangkap Tahun 2022 Catat Rekor, Nilainya Capai Rp1,2 Triliun! Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat capaian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) subsektor perikanan tangkap sebesar Rp1,26 triliun. Capaian ini naik 61 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp784 miliar dan menjadi catatan tertinggi PNBP subsektor perikanan tangkap.

"Torehan tersebut terjadi seiring dengan berbagai upaya perbaikan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan dan menjadi bukti tumbuhnya subsektor perikanan tangkap," ujar Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Muhammad Zaini, dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Kinerjanya Kian Cemerlang, KKP Sukses Menyumbang APBN Rp1,79 Triliun!

Zaini menyampaikan jumlah dokumen perizinan yang diterbitkan sepanjang tahun 2022 di antaranya 4.347 surat izin usaha perikanan (SIUP), 7.760 perizinan berusaha subsektor penangkapan ikan/surat izin penangkapan ikan (SIPI), dan 770 perizinan berusaha subsektor pengangkutan ikan/surat izin kapal pengangkut ikan (SIKPI).

Ia mengatakan jumlah dokumen dimaksud termasuk dari hasil pembenahan perizinan atas kapal yang semula tidak lengkap dokumennya atau sudah kedaluwarsa izinnya, juga dari migrasi izin daerah ke izin pusat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Zaini menyebut kinerja pembangunan perikanan tangkap pada tahun 2022 juga menunjukkan perkembangan yang positif. Rata-rata nilai tukar nelayan (NTN) sampai bulan November 2022 adalah 106,56.

Baca Juga: Perkuat Pengawasan Perikanan, KKP Berkomitmen Lindungi Wilayah Konservasi Papua Barat

Ia mengungkapkan jumlah produksi perikanan tangkap hingga triwulan III tercatat sebesar 5,96 juta ton dengan nilai produksi mencapai 182,59 triliun. Adapun, program kegiatan pembangunan perikanan tangkap yang telah digulirkan untuk nelayan berupa intervensi kegiatan di 120 lokasi kampung nelayan maju, pemberian bantuan berupa 14.632 unit alat penangkapan ikan, 47 unit kapal perikanan, 140 unit mesin kapal perikanan, 50 unit vessel monitoing aid (VMA) dan 2 unit rumah ikan.

Selain itu, lanjutnya, juga telah dilaksanakan fasilitasi perlindungan nelayan melalui bimbingan teknis (bimtek), yakni bimtek permesinan untuk 1.461 nelayan, bimtek alat penangkapan ikan untuk 700 nelayan, bimtek cara penanganan ikan yang baik untuk 920 nelayan, serta bimtek diversifikasi untuk 2.190 nelayan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: