Awas, Politikus Jerman Beri Peringatan Ekskalasi yang Tak Terbayangkan Lagi
Berlin tidak memiliki rencana untuk mengirim tank modern buatan Barat ke Ukraina, karena risikonya terlalu tinggi, kata seorang anggota parlemen Jerman, Senin (2/1/2023).
Langkah seperti itu dapat membuat NATO menjadi pihak langsung dalam konflik antara Moskow dan Kiev dan mengarah pada eskalasi, kata Michael Mueller kepada penyiar ARD Jerman.
Baca Juga: Berarti Bukan Gegara Perang, Inflasi Jerman yang Meroket Ternyata Sudah Ada Sejak...
Berlin akan terus menahan diri dari "langkah sepihak yang dianggap buruk," Mueller, yang merupakan anggota Komite Kebijakan Luar Negeri Bundestag Jerman, mengatakan kepada acara Morganmagazin ARD.
“Kami hanya akan mengirimkan senjata semacam itu dalam koordinasi dengan mitra NATO kami,” katanya, menambahkan bahwa blok militer ingin menghindari menjadi pihak langsung dalam konflik Rusia-Ukraina.
“Itu akan menjadi kepentingan kita semua ... Jika NATO menjadi pihak perang langsung melawan Rusia, itu akan menjadi eskalasi yang tidak ingin kita bayangkan,” kata Mueller, anggota Partai Sosial Demokrat (SPD) Kanselir Olaf Scholz.
Tidak ada negara lain yang memiliki perangkat keras militer “sebanding” --termasuk AS dan Prancis-- telah memasok mereka ke Ukraina, kata Mueller, menambahkan bahwa negara-negara tersebut tampaknya memiliki keprihatinan yang sama dengan Jerman.
Anggota parlemen juga mengatakan bahwa dialog dengan Rusia harus dipertahankan.
“Seharusnya selalu ada tawaran untuk berbicara,” bantahnya, mengkritik mitra koalisi partainya --Partai Hijau dan Demokrat Bebas-- karena gagal memahami hal itu.
Mueller mengatakan Kanselir Scholz sekarang satu-satunya pemimpin yang terus mencari kontak semacam itu, menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri juga harus mencari opsi untuk dialog.
Scholz sebelumnya berulang kali mengatakan bahwa menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina akan jauh lebih sulit tanpa dialog dengan Moskow.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, sebaliknya, telah mengambil posisi anti-Rusia yang gigih, bersumpah untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow dan menyatakan bahwa "hubungan normal" dengan Kremlin tidak mungkin dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement