Ditendang Jokowi, NasDem Malah Semakin Solid Tak Tertandingi, Anies Bisa-bisa Full Senyum!
Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro mengatakan bahkan perombakan kabinet bisa menjadi titik perubahan dalam dinamika perpolitikan jelang Pilpres 2024.
Dirinya mengatakan hal tersebut akan terjadi tak kala Partai NasDem benar-benar ditendang oleh Joko Widodo alias Jokowi.
Menurutnya, partai tersebut malah akan semakin solid dalam mendukung Anies Baswedan ketika ditendang.
Hal ini jelas akan menguntungkan mantan menteri pendidikan itu serta anggota Koalisi Perubahan Indonesia (KPI)
“Justru saat NasDem dikeluarkan dari kabinet, koalisi ini akan semakin solid. Apalagi jika kepentingan PKS dan Demokrat diakomodasi NasDem,” tutur Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam koalisi ini adalah pemilihan Cawapres untuk Anies Baswedan yang bisa diambil antara Demokrat dan PKS. Hal ini ditengarai ada keinginan menduetkan Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dua tokoh itu punya elektabilitas dalam tren kenaikan sejak memilih jalan oposisi secara terbuka.
Baca Juga: Akali Keputusan MK Lewat Perppu Cipta Kerja, Jokowi Dikritik Tajam: Kembali Seperti Zaman Orba...
“Di titik inilah insentif politik untuk PKS harus sebanding. Supaya tak tergoda untuk bergabung dengan pemerintahan di tengah isu reshuffle. Kalau PKS senang, KPI bisa kokoh,” ujarnya.
Namun, jika Demokrat atau PKS masuk ke kabinet, justru kerugian besar bagi kedua partai. Menimbang masa pemerintahan Presiden Jokowi tersisa 1 tahun 9 bulan. Sehingga efektifitas kekuasaan yang dimiliki Demokrat atau PKS saat menduduki kursi menteri tak bakal optimal.
Suara kedua partai juga bakal rontok. Sebab, tren kenaikan elektabilitas Demokrat dan PKS saat ini berdasarkan temuan beragam survei kredibel, mengemuka karena memilih jalan oposisi.
Baca Juga: Belum Tentu Jagoannya Dicalonkan, Loyalis Anies Hingga Ganjar Malah Ribut Duluan: Kurang Kerjaan...
“Kalau masuk pemerintahan, malah antiklimaks dan konstituen yang akan memilih besar kemungkinan akan menyeberang ke partai yang memilih jalan oposisi,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengamat politik, Refly Harun mengatakan, ada skenario mencegat KPI dan Anies dengan skenario merayu PKS dan menarik Demokrat masuk koalisi Pemerintahan. Apalagi, koalisi ini belum secara resmi deklarasi.
“Istana masih bisa berharap, wah ini kelihatannya belum tentu jadi,” kata Refly dalam kanal YouTube-nya, kemarin.
Dia melihat, Jokowi tak akan menendang NasDem dari kabinet selama status Anies belum jelas menjadi Capres secara resmi.
Baca Juga: Tak Terpengaruh Banjir Semarang, Bau Elektabilitas Ganjar Sudah Dikondisikan: Kita Pakai Logika...
Sementara itu, partai pimpinan Surya Paloh itu juga tak mau cepat-cepat mendeklarasikan koalisi. Ini supaya kadernya berada di pemerintahan selama mungkin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement