Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eropa Genjot Sanksi, Swiss Malah Terima Emas Rusia hingga Sebegini Nilainya

Eropa Genjot Sanksi, Swiss Malah Terima Emas Rusia hingga Sebegini Nilainya Kredit Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Warta Ekonomi, Zurich -

Volume perdagangan antara Rusia dan Swiss telah melonjak sejak sanksi terkait Ukraina yang dimaksudkan untuk mengisolasi Moskow diberlakukan, surat kabar Tages Anzeiger melaporkan pekan lalu, mengutip data pabean Swiss.

Media tersebut menemukan bahwa ekspor Swiss, yang didominasi oleh produk farmasi, telah melonjak sebesar 19%, sedangkan impor dari Rusia melonjak sebesar 54% sejak awal tahun.

Baca Juga: Negara Afrika Ini Terus Ngerayu Rusia buat Jor-joran Berinvestasi, Ini Toh Alasannya!

Pertumbuhan yang cukup besar dalam ekspor Rusia dilaporkan karena peningkatan pengiriman emas, yang dikenai sanksi khusus di Swiss.

Pada bulan Agustus, negara itu bergabung dengan pembatasan UE yang melarang perdagangan emas dan produk emas Rusia, yang tampaknya berdampak kecil pada impor logam dari negara yang terkena sanksi, kata outlet tersebut.

Menurut data layanan pabean Swiss, 6,4 ton emas senilai CHF344 juta ($370 juta) tiba dari Rusia pada bulan November. Namun, identitas pembelinya tidak jelas.

Surat kabar tersebut menyatakan bahwa sebagian besar emas telah masuk ke Swiss, yang merupakan pusat global utama untuk memproses logam mulia, melalui negara ketiga dan diduga dari Dubai.

Sementara itu, Asosiasi Produsen dan Dealer Logam Mulia Swiss mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka tidak berurusan dengan emas Rusia.

Pada bulan Juli, UE mengadopsi paket ketujuh sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia, yang mencakup larangan “pembelian langsung atau tidak langsung, impor atau transfer emas dan perhiasan emas” yang berasal dari Rusia, dan juga melarang ekspor dari Rusia ke Rusia. blok. Pembatasan juga menargetkan ekspor barang emas yang diproses di negara ketiga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: