Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transisi Kripto ke OJK, Pelaku Usaha Khawatir Terjadi Tumpang Tindih Aturan

Transisi Kripto ke OJK, Pelaku Usaha Khawatir Terjadi Tumpang Tindih Aturan Kredit Foto: Trivo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah resmi memindahkan wewenang untuk pengawasan kripto di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Dengan demikian ke depan kripto akan diatur sebagai aset komoditas digital bagian dari inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK).

Founder & CEO (Chief Executive Officer) TRIV Gabriel Rey berharap perpindahan pengawasan ini semoga tidak menjadi over regulated yang bisa mematikan industri kripto.

“Jika kripto diakui oleh OJK maka peraturan undang-undang dan perpajakan juga harus mengikuti agar tidak terjadi tumpang tindih regulasi,” jelas Rey sapaan akrabnya di Jakarta, kemarin.

Rey juga berharap masa transisi pengawasan dari Bappebti bisa berdampak baik untuk kelangsungan hidup industri. Bahkan produk kripto bisa bertambah lebih luas lagi (tidak hanya jual beli) namun bisa ke futures, loan dan lain sebagainya.

“Jadi jika produk kripto bertambah, TRIV (triv.co.id) juga siap untuk menjembatani investor untuk masuk ke produk-produk tersebut,” jelas Rey. Kenaikan peminat komoditas digital aset kripto ini pun pastinya juga dipengaruhi oleh keyakinan investor terkait keberadaan bitcoin yang dipercaya membawa dampak yang besar kedalam pasar kripto.

“Walaupun market masih ada kemungkinan tertekan, namun potensi Bitcoin mengalami rebound ke US$30.000 sangat mungkin di tahun 2023 nanti,” Ucap Rey.

Rey menilai tahun 2022 menjadi tahun ujian bagi pasar kripto dengan hadirnya beberapa tantangan. Seperti Bank Sentral Amerika (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga, situasi geopolitik di Eropa Timur dan Asia Timur, pembatasan aktivitas penambangan di Cina, ketegangan Cina dan Taiwan, serta keadaan situasi politik Rusia - Ukraina yang semakin memanas.

Melihat kondisi di atas, banyak investor mengambil strategi selama kondisi bear market seperti saat ini dengan memilih koin berfundamental bagus yang punya fitur staking. Jadi, hanya dengan melakukan hold aset yang dimiliki, investor tetap bisa memperoleh dividen bunga sehingga sangat menguntungkan bagi para investor di saat kondisi market yang kurang baik.

“Hal ini juga menjadi alternatif para investor untuk menambah jumlah aset tanpa perlu mengeluarkan dana lagi. Fitur staking sendiri saat ini sudah tersedia di platform resmi seperti triv.co.id, “tambah Rey.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: