Ternyata Ini Alasan Ukraina Masih Ngotot Dapatkan Rudal Patriot Amerika
Ukraina berharap dapat mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat dalam waktu dekat, kata menteri luar negeri negara itu, Dmitry Kuleba, dalam pengarahan hari Rabu (4/1/2023). Pengaturan untuk transfer sudah berjalan lancar.
“Kami mengharapkan Patriot dikerahkan sesegera mungkin,” kata Kuleba dalam pernyataan video online yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina di Facebook.
Baca Juga: Terkuak Cara-cara Ilegal Militer Inggris yang Jadi Mata-Mata di Ukraina
“Persiapan serah terima sistem ini sudah dimulai,” tambahnya. Menteri tidak menyebutkan tanggal tertentu, dilansir RT.
AS berjanji untuk mengirimkan satu baterai sistem pertahanan udara jarak jauh MIM-104 Patriot yang canggih selama kunjungan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky ke Washington bulan lalu.
“Kami sangat menghargai langkah AS ini,” kata Kuleba, menambahkan bahwa Zelensky dan diplomat Ukraina saat ini “secara aktif bekerja” untuk mengamankan pengiriman senjata baru ke Kiev, termasuk tank dan perangkat keras militer lainnya.
Garis waktu yang tepat untuk mengirimkan sistem Patriot ke Ukraina masih belum jelas. Mengoperasikan teknologi membutuhkan puluhan personel terlatih, yang saat ini tidak dimiliki Kiev.
edia AS sebelumnya menyarankan bahwa pasukan Ukraina dapat diundang ke AS untuk pelatihan, yang belum terjadi.
PMada bulan Desember, Politico melaporkan bahwa sistem pertahanan udara tidak akan dikirim ke Ukraina sampai kru siap untuk mengoperasikannya, mengutip pejabat AS. Pelatihan biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.
Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Washington meyakinkan Moskow bahwa mereka tidak akan mengirim tentara Amerika untuk mengoperasikan Patriot di Ukraina.
Moskow sebelumnya mengecam keputusan AS untuk memasok senjata, menyebut langkah itu "provokatif." Ia juga memperingatkan bahwa setiap sistem senjata yang diserahkan ke Kiev, termasuk Patriot, akan menjadi "target prioritas yang sah" bagi pasukan Rusia.
Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, menuduh Washington mengobarkan "perang proksi" melawan Moskow dan mengklaim pemerintahan Biden tidak tertarik dengan penyelesaian damai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement