Kembali Terima Mantan Narapidana Kasus Korupsi Jadi Kader, Romy Membahayakan PPP
Kembalinya mantan narapidana kasus korupsi M. Romahurmuziy (Romy) dinilai bisa membahayakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Ini menjadi bahaya bagi persepsi publik terhadap PPP," kata Wakil Majelis Pakar PPP, Anwar Sanusi, di sela konferensi pers "Refleksi Setengah Abad PPP" di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Dia berpandangan, secara hukum Romy tidak bersalah lantaran hak politiknya tidak dicabut. Namun, secara etik seharusnya Rommy dapat menyadari bahwa statusnya adalah mantan narapidana.
Baca Juga: Bukan Hanya Sandiaga Uno, Mardiono Buka-bukaan Soal Bidikan Capres PPP, Ada Sosok Kesayangan Jokowi!
"Prinsipnya sama. Jadi norma itu bukan hanya norma hukum, ada norma etika dan moral," ujar Anwar.
Dia mengaku sudah mengingatkan dan mengkritik soal penarikan kembali Rommy ke PPP. Bahkan, Anwar siap pasang badan apabila kritikannya terhadap Romy membuat posisinya di internal partai Kabah terancam.
"Tetapi saya mengkritik bukan zaman sekarang saja. Saya mengkritik dari zaman Buya (Ismail Hasan), tapi kritiknya Buya bukan politik, lebih ke persona gitu. Oleh karena itu, tidak ada yang salah prinsip menyuarakan yang benar, adil dan jujur," jelas Anwar yang juga Wakil Ketum Forum Kabah Membangun (FKM).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement