Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Kacau, Habis Provokasi Masjid Al Aqsa, Menteri Ekstremis Israel juga Pernah Acak-acak Toko

Makin Kacau, Habis Provokasi Masjid Al Aqsa, Menteri Ekstremis Israel juga Pernah Acak-acak Toko Kredit Foto: Reuters/Corinna Kern
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Sepekan terakhir, dunia dihebohkan dengan ulah Menteri Israel Itamar Ben-Gvir yang memasuki area Masjid al-Aqsha, situs suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Nabawi.

Hal itu mengundang kecaman dari berbagai tokoh dan negara, karena dianggap memprovokasi dan melecehkan umat Islam.

Baca Juga: Bela Palestina, Wapres Ma'ruf Amin Kecam Kunjungan Israel ke Al-Aqsa: Jangan Ganggu Ketenangan Dunia

Berdasarkan pantauan, ternyata bukan hanya itu upaya provokasi si menteri ekstremis Yahudi kepercayaan Benjamin Netanyahu.

Sebelumnya, terdapat video yang diunggah pada 9 Desember 2022 yang menampilkan Ben-Gvir memimpin sekelompok massa untuk menyerang pihak yang berseberangan dengannya. Diperkirakan itu terjadi beberapa tahun lalu.

Kelompok Ben-Gvir tampak memprovokasi dan menyerang mereka yang berseberangan dengannya yang merupakan pedagang pakaian. Bahkan, Ben-Gvir sendiri yang di video itu mengenakan topi khas Yahudi dan berpakaian putih ikut mengacak-acak dagangan si penjual di sana. 

Video itu diunggah oleh @MaxBlumenthal tahun lalu. Kemudian di-share kembali oleh sejumlah akun pro-Palestina.

Sebelumnya, kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa telah memantik reaksi keras, tak hanya dari Palestina, tapi juga sejumlah negara Muslim, termasuk Indonesia, yang diwakili Wapres Ma’ruf Amin. Mereka menilai, kunjungan tersebut merupakan provokasi yang disengaja.

Pertama adalah karena Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga umat Islam. Ia berada di Yerusalem Timur, sebuah daerah yang oleh PBB telah dinyatakan sebagai wilayah yang diduduki. Israel sudah menduduki Yerusalem Timur sejak 1967.

Salah satu dinding kompleks Al-Aqsa berdempetan dengan Tembok Barat atau Tembok Ratapan, situs suci umat Yahudi. Namun, karena berada di luar kompleks, umat Yahudi bisa berdoa di Tembok Ratapan dengan leluasa dan tanpa gangguan. 

Kompleks Al-Aqsa telah dikelola secara turun temurun selama ratusan tahun oleh umat Islam di bawah wakaf keagamaan. Wakaf yang didanai Yordania terus mengelola situs tersebut sejak 1967, sementara Israel memegang kendali keamanan.

Di bawah kesepakatan lama, status quo Al-Aqsa hanya mengizinkan Muslim menunaikan salat. Sedangkan kunjungan non-Muslim hanya diizinkan pada waktu tertentu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: