Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Dikudeta Jokowi dan Ganjar Tak Akan Terbukti, Sinyal Trah Soekarno Jaya Lagi: Itu Ada Dua...

PDIP Dikudeta Jokowi dan Ganjar Tak Akan Terbukti, Sinyal Trah Soekarno Jaya Lagi: Itu Ada Dua... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuat publik kembali percaya akan kelanjutan dari Trah Soekarno di PDI Perjuangan.

Isu tersebut sendiri telah lama santer dibicarakan, mengingat tak adanya tokoh dari keturunannya yang cukup santer dalam dunia perpolitikan.

Baca Juga: Macam Nyindir NasDem, Kode-kodean Jokowi Saat Puji Strategi Megawati: PDIP Tidak Grasah-grusuh...

Namun hal tersebut sepertinya akan berubah segera, dirinya memperkenalkan dua cucunya dari Puan Maharani di sela acara HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1/2023).

Kemunculan dua cucu Megawati ini jadi pertanda kuat regenerasi trah Soekarno di partai banteng dan dunia politik Indonesia.

"Itu ada dua cucu saya, ayo berdiri coba nih ayo jangan malu. Nih tuh, ini putra putrinya Mba Puan," kata Megawati dalam pidatonya, Selasa (10/1/2023).

Hal tersebut bahkan menjadi semakin jelas ketika Megawati menyampaikan alasan mengapa kedua cucunya itu ikut serta dalam perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Mereka kenapa mau ikut? Karena katanya mau tahu ah kalau masuk politik itu gimana," kata Megawati.

Diketahui, Banyak pihak berpendapat meroketnya suara PDI adalah implikasi dari keberadaan trah Soekarno yakni Megawati Soekarnoputri.  Popularitas Megawati menjadi kunci bagi kesuksesan PDI yang kemudian pada tahun 1999 berubah namanya menjadi PDI Perjuangan (PDIP).

Lewat tangan dingin Megawati, PDIP berhasil jadi partai pemenang dengan 33,7 persen suara. Sayangnya walau tampil sebagai pemenang pemilu, Megawati gagal jadi presiden karena kalah voting melawan Gus Dur.

Baca Juga: Megawati Blak-blakan Sebut Dirinya Pernah Dijuluki Ratu Preman pada Zaman Orba: Saya Sendiri Kaget!

Kesuksesan PDIP juga tak berlangsung lama karena pada Pemilu 2004, suara PDIP turun cukup signifikan. PDIP hanya memperoleh suara sebanyak 18,9 persen yang berlanjut pada tahun 2009 dengan 14 persen suara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: