AHY Tegaskan Demokrat Tolak Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup: Jangan Rampas Hak Demokrasi Rakyat!
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kegaduhan di kalangan elite politik soal pemilu dengan sistem proporsional terbuka vs Tertutup jadi sorotan publik.
Mengenai hal ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pihaknya tegas menolak sistem proporsional tertutup.
“Partai Demokrat sejak awal menolak dengan tegas wacana sistem Pemilu proporsional tertutup,” jelas AHY sebagaimana dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Kamis (12/1/23).
AHY membeberkan alasan mengapa Dmeokrat menolak keras pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
Menurutnya, sistem tertutup sama saja dengan merampas hak demokrasi rakyat.
“Jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas. Jika terjadi sistem Pemilu Tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakilwakil rakyatnya,” ujarnya.
AHY menyebut rakyat ingin menggunakan hak memilih secara langsung para wakil mereka, tidak seperti membeli kucing dalam karung.
Lanjut AHY, dengan sistem proporsional terbuka, maka partai politik bisa menjaga semanagat juang segenap kadernya untuk memberikan yang terbaik.
“Secara internal, Partai Politik juga perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya. Dengan sistem Pemilu proporsional terbuka, tentu kita berharap setiap kader Partai Politik juga punya ruang dan peluang yang adil,” ungkapnya.
“Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, dan berjuang untuk mendapatkan suara, kemudian rontok semangatnya karena sistem yang berubah secara tiba-tiba. Atas dua alasan tadi, kita berharap sistem proporsional terbuka bisa tetap dijalankan sesuai dengan undang-undang yang berlaku hari ini,” jelasnya.
Untuk diketahui, delapan parlemen yakni Demokrat, NasDem, Golkar, PKB, PPP, PKS, PAN, dan Gerindra (Minus PDIP) telah menyatakan sikap bersama untuk menolak sistem proporsional tertutup di mana rakyat hanya memilih partai dalam pemilihan legislatif, tanpa mencoblos caleg yang ada.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement