Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti soal perkembangan situasi global yang menurutnya saat ini tidak menentu.
Sebagai contoh ia menyinggung soal Perang Rusia-Ukraina yang menurutnya menimbulkan dampak yang sangat besar.
“Dunia dihantui oleh krisis multi-dimensional; mulai dari disrupsi perdagangan internasional, krisis pangan, krisis energi, tekanan inflasi, hingga ancaman resesi ekonomi global. Semua itu akan terus membebani masyarakat dunia, termasuk Indonesia,” ujar AHY sebagaimana dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Kamis (12/1/23).
Indonesia menurut AHY tidak dalam kondisi yang “aman-aman” saja. Ia menyoroti soal inflasi yang terjadi di Indonesia yang mana mencapai titik tertinggi dalam 9 tahun terakhir.
AHY menyebut Indonesia memasuk masa yang disebut “Stagflasi” di mana pertumbuhan ekonomi dibayang-bayangi dengan angka inflasi yang lebih besar.
“Saat ini, inflasi di Tanah Air telah mencapai titik tertinggi dalam 9 tahun terakhir. Akibatnya, kita memasuki era 'Stagflasi'. Di mana, meskipun pertumbuhan ekonomi kita terjaga di angka 5 persen, namun dibayang-bayangi oleh tingginya inflasi yang menembus angka 5,5 persen,” jelasnya.
Menurut AHY, angka inflasi tersebut jauh di atas standar kewajaran inflasi nasional di bawah 3 persen. Akibatnya, harga-harga naik, harga BBM naik, dan harga sembako naik.
Situasi ini menurut AHY akan berdampak pada masyarakat bawah para wong cilik.
“Sehingga daya beli masyarakat semakin lemah. Kehidupan Wong Cilik, yang terkategori “miskin” dan ‘hampir miskin’, semakin terhimpit,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement