Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Terdampak Banjir Bakal Dapat Bantuan

Petani Terdampak Banjir Bakal Dapat Bantuan Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk para petani yang lahan sawahnya terdampak banjir akibat cuaca ekstrem. 

"Untuk bantuan kita akan mencoba mengusulkan ke Provinsi Banten berupa benih padi sebagai pengganti rugi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, kemarin.

Dikatakan, saat ini sedang dilakukan pendataan para petani di Kabupaten Tangerang yang area sawahnya terendam banjir. Pendataan dilakukan untuk mengetahui berapa banyak yang akan diberi benih.

"Petugas kami baik penyuluh pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan masih melakukan pendataan dan pemantauan kondisi terkini," ujarnya. 

Lanjut dia, hingga saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang masih tengah melakukan pencatatan terhadap jumlah luasan lahan sawah yang terdampak banjir tersebut. "Untuk yang terdata ada 24 hektare. Tapi kemungkinan masih ada beberapa wilayah di kecamatan yang terkena banjir," ujarnya. 

Sementara untuk nilai total kerugian yang dialami para petani dari dampak banjir itu belum bisa dipastikan berapa jumlah nilai totalnya. "Kalau nilai kerugian belum dapat di analisa secara keseluruhan. Karena ada terkait perhitungan secara teknis berdasarkan MT," ungkapnya. 

Hingga saat ini pemerintah setempat mencatat seluas 24 hektare area sawah di wilayahnya itu terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang disusul meluapnya sungai. Sawah yang terendam itu tersebar di dua kecamatan dengan sempat desa. 

Adapun dari 24 hektare luasan lahan sawah yang terendam atau terdampak banjir yaitu seperti di kecamatan Kresek, Desa Koper dengan luas lima hektare dan Desa Pasir Ampo seluas 8 hektare. 

"Sedangkan di Kecamatan Jayanti yaitu di Desa Cikande seluas lima hektare dan di Desa Pasir Gintung nya ada tujuh hektare lahan sawah terendam banjir," katanya. 

Selain itu, lanjut dia, dari hasil pencatatan petugas penyuluh di lapangan bahwa usia tanam padi yang terendam banjir itu dikisaran umur 7 sampai 20 HST. Sedangkan untuk masa tanam padi yang berada di wilayah Jayanti 25  sampai dengan 35 HST. 

"Data sementara hasil monitoring petugas kami di lapangan jumlah persawahan yang terendam banjir ada 24 Ha di wilayah Kresek dan Jayanti, laporan yang kami terima kemarin tanggal 3 Januari 2023," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: