Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guntur Soekarnoputra Blak-blakan Presiden Indonesia Tak Harus Keturunan Soekarno

Guntur Soekarnoputra Blak-blakan Presiden Indonesia Tak Harus Keturunan Soekarno Kredit Foto: ANTARA FOTO
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon presiden (capres) dari PDIP masih belum juga diumumkan, disinyalir ini karena Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri masih dilema antara Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas besar atau pewaris Soekarno sekaligus putrinya, Puan Maharani.

Di tengah kisruh politik tersebut, wawancara lawas Guntur Soekarnoputra di kanal YouTube Tribunnews kembali menjadi sorotan publik. 

Pasalnya kakak dari Megawati tersebut blak-blakan mengungkap ciri capres idealnya yang tidak harus berasal dari keturunan Soekarno.

Baca Juga: Jokowi Dipermalukan Megawati karena Kebijakannya Gak Pernah Untungkan PDIP? Analisis Rocky Gerung: Karena Bu Mega Tahu...

"Menurut Mas Tok, apa memang keluarga Bung Karno harus menjadi pemimpin politik di tingkat nasional?" tanya Direktur Pemberitaan Tribun Netwok, Febby Mahendra Putra, pada 30 Agustus 2022 lalu.

"Kalau menurut saya, pemimpin politik nasional, tegasnya presiden, tidak harus keluarga Bung Karno. Kenapa?" ujar Guntur, dikutip pada Jumat (13/1/2023).

"Orang lain punya kesempatan yang sama dan mereka berhak, nggak bisa kita halangi, nggak boleh (atau) apa," sambungnya.

Sosok yang akrab disapa Mas Tok ini mengungkap ciri-ciri capres ideal menurutnya, yang bahkan tidak harus didasarkan pada hasil survei elektabilitas.

"Kalau menurut saya, yang pantas memimpin Indonesia ini harus seorang pemimpin, mboh lanang mboh wedok (mau laki-laki atau perempuan) itu yang harus berada di hatinya basis massa," kata Guntur.

Baca Juga: Sudah Ngarep Ganjar Diumumkan Jadi Capres di HUT PDIP, Ade Armando Kena PHP Bu Mega: Malah Jadi Penonton Pinggir Lapangan

"Jadi saya selalu melihat basis massa. Saya nggak peduli ada kalangan atas, ada survei elektabilitas segala macam, itu untuk saya tidak terlalu penting. Yang penting dia ada di hatinya basis massa atau tidak," lanjutnya.

Menurut Guntur, elektabilitas yang tinggi tanpa benar-benar diterima oleh masyarakat adalah omong kosong belaka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: