Kisah Orang Terkaya: Ronald Wanek, Waktu Kecil Hidup Miskin di Peternakan Sapi, Hari Ini Jadi Miliarder Berharta Rp78 Triliun!
"Satu adalah seorang insinyur, satu adalah inovator yang hebat, dan satu lagi adalah seorang administrator. Itu adalah perusahaan baru, dan saya belajar banyak tentang menjalankan bisnis dari mereka masing-masing," ujarnya lagi.
Sejak awal pekerjaannya, Wanek memberi tahu mentornya bahwa dia ingin memiliki bisnis, tetapi bukan bisnis yang siklusnya seperti bisnis kabinet. Sembilan tahun setelah dia memulai dengan pembuat kabinet, muncul peluang untuk berinvestasi di perusahaan baru bernama Arcadia Furniture.
Wanek dan ketiga mentornya semuanya berinvestasi, tetapi untuk bergabung dalam usaha tersebut, Wanek dan istrinya harus menjual rumah mereka.
Pada akhir tahun pertama perusahaan, Wanek, yang menjabat sebagai manajer umum, mengalami impas pabrik, termasuk pelunasan semua biaya awal. Lima tahun kemudian, pada tahun 1976, mitranya sudah siap untuk pensiun, dan mereka menjual minat mereka kepada Wanek.
Salah satu investornya adalah pemilik dan pendiri Ashley Furniture Corporation, Carlyle Weinberger, yang tak hanya sebagai investor, tetapi juga mitra dan mentor yang mengajari Wanek manufaktur, administrasi, desain, penjualan, hingga ritel.
Saat ini Ashley Furniture adalah perusahaan manufaktur furnitur terbesar di dunia dengan penjualan USD6 miliar (Rp91 triliun) memiliki 31.000 karyawan dan 1.000 toko di 36 negara. Forbes memprediksi kekayaannya mencapai USD5,2 miliar (Rp78,8 triliun).
Salah satu pelajaran awal Wanek dari ayahnya adalah pentingnya memanfaatkan kesempatan yang muncul dengan sendirinya. Hari ini, ia membangun kemampuan manufaktur dan distribusi di luar negeri untuk membuat bisnis lebih kompetitif. Putranya Todd yang juga seorang miliarder, telah menjadi CEO sejak tahun 2002.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement