Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar Olahraga UNJ Dorong Revolusi Sepak Bola Indonesia: Setiap Sekolah Harus Punya Klub Sendiri

Guru Besar Olahraga UNJ Dorong Revolusi Sepak Bola Indonesia: Setiap Sekolah Harus Punya Klub Sendiri Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dorongan agar adanya revolusi sepak bola Indonesia Jelang Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar pertengahan Februari mendatang, terus mengalir.

Kali ini disuarakan oleh para akademisi yang tergabung dalam Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI).

Guru besar bidang ilmu pengukuran tes olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Widiastuti menyoroti pentingnya arah pembinaan olahraga dan pengembangan olahraga khususnya sepak bola Indonesia jangka panjang terintegrasi dalam meningkatkan daya saing bangsa pada bidang keolahragaan.

Dalam melakukan akselerasi pembinaan sepak bola yang menyeluruh, ia meminta agar pengurus PSSI yang baru bisa melakukan revoluai sepak bola Indonesia.

"Perkembangan PSSI sepertinya perlu ada perubahan, perlu ada perbaikan yang mendasar dari tingkat bawah, mulai klub-klub terendah sampai ke klub yang bisa berkompetisi di liga utama,” kata Widiastuti dikutip pada, Minggu (15/1).

Menurut Prof. Widiastuti, revolusi di tubuh PSSI adalah satu keharusan saat ini, setelah berbagai masalah di tubuh PSSI, dari kasus tragedi Kanjuruhan Malang, menurunnya kualitas dan prestasi tim nasional Indonesia, hingga dihentikannya liga 2 dan 3.

"Ada baiknya memang melakukan revolusi. Revolusi itu sangat diperlukan, supaya harapan untuk berprestasi di PSSI itu terwujud,” ucapnya.

Dosen Tes dan Pengukuran Olahraga Atlet, Pendidikan Olahraga, Pascasarjana UNJ ini turut hadir dan memberikan dukungan atas lahirnya Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI).

Salah satu tujuan utamanya adalah mengawal dan memberikan masukan untuk perubahan PSSI dan pembenahan sepak bola Indonesia lebih baik ke depan.

“Untuk deklarasi ini sangat baik, ini adalah tonggak awal untuk memberi masukan dari sisi akademisi dan masyarakat secara umum untuk perubahan PSSI ke depan agar PSSI lebih baik dan lebih maju insya Allah,” jelasnya.

Selain itu, ia menyarankan agar PSSI ke depan bisa menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan menengah dan atas dalam rangka menjaring potensi talenta muda sejak dini.

Wujudnya dengan mendorong sekolah menengah pertama dan atas memiliki klub klub sepakbola dan dibuatkan kompetisinya.

Sebab, pembinaan prestasi olahraga sepakbola menurut nya harus dimulai dari bangku sekolah untuk mengasah kemampuan para generasi pemain sepakbola profesional.

"Setiap sekolah harus ada klub olahraga khususnya sepak bola, lalu kemudian klub itu harus kompetisi, disitu anak-anak belajar menghargai kekalahan, bagaimana menghargai kemenangan," ucapnya.

"Kompetisi di SMP, kompetisi di SMA, kompetisi di kampung-kampung silahkan diadakan. Jadi kita berharap kalau memang revolusi sepak bola itu revolusi nya di klub dan revolusi di sekolah dan juga diperbanyak kompetisi," tambahnya.

Dengan begitu, Prof. Widiastuti optimis akan lahir talenta-talenta baru yang dapat berkompetisi di ajang sepak bola internasional yang tentunya dapat mengharumkan nama Indonesia.

"Kalau di bawah sudah kuat, sedikit sedikit mungkin akan melahirkan Messi, kita harapkan 100 tahun kemudian," harapnya.

Lanjut Prof. Widiastuti, untuk mencapai prestasi sepak bola tanah air perlu di buatkan road map yang jelas, minimal langkah timnas Indonesia bisa menembus atau lolos masuk Piala Dunia.

"Jepang itu membuat roadmap 100 tahun, dari 1992 dia mencanangkan Jepang menjadi juara dunia sepak bola berarti di 2092 Jepang harus juara dunia. Dan sekarang sudah muncul dia sudah bisa mengalahkan Jerman kemarin itu kan suatu keajaiban,'' terangnya.

"Nah hal-hal seperti itu harus dibuat roadmap, mesti lama dan jangan di hancurkan. Memang kita kadang-kadang ada yang membangun ada yang menghancurkan," tuntasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: