Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buwas Tegaskan Keran Impor Beras Harus Ditutup Pertengahan Februari

Buwas Tegaskan Keran Impor Beras Harus Ditutup Pertengahan Februari Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan kedatangan beras impor tidak akan menganggu panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret mendatang.

“Terakhir kedatangannya (beras impor) pertengahan Februari. Sehingga Maret tidak ada lagi barang impor masuk ke Indonesia,”Kata Buwas sapaan akrabnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/1).

Buwas menegaskan, sebenarnya kebijakan impor beras merupakan keputusan bersama dengan pemerintah, bukan semata-mata usulan dari Bulog. Menurutnya, penentuan kebijakan impor beras telah ditentukan dalam rapat kabinet maupun rakortas.

Diketahui bersama, Bulog mendapat tambahan 500 ribu ton beras hasil impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar. Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan mengizinkan impor selama tiga bulan yang telah dimulai sejak Desember 2022 lalu.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan impor beras yang dilakukan pemerintah pada akhir tahun ini tidak akan berlanjut hingga panen raya pada Februari hingga Maret 2023 mendatang.

“Impor 200 ribu ton dan 300 Ribu ton itu sampai Januari 2023. Impor 200 ribu ton Desember 2022, tapi baru masuk 70 ribu ton, akan masuk lagi Januari 2023. Saya bilang sampai Januari. Februari-Maret jangan impor lagi karena mau panen,”Kata Zulkifli.

Baca Juga: Siap Serap Hasil Panen Raya 2023, Mendag Tegaskan Impor Beras Distop

Zulkifli mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menentang impor beras. Alasannya didasari data Kementrian Pertanian yang menyebut adanya surplus beras hingga 7 juta ton. Data tersebut disebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun di sisi lain, Perum Bulog menyatakan bahwa stok cadangan beras mereka hanya tersisa 500 ribu ton dari stok ideal 1,2 juta ton. Di saat yang bersamaan, harga beras di pasaran juga terus meningkat, bahkan peningkatannya mencapai hampir Rp1.000 per kilogram. “Harga beras masih cederung naik, belum turun-turun harga beras,”tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: