Sistem Pemilu Proposional Tertutup Disebut Lahirkan Wakil Rakyat Bermental 'Jongos'
Perdebatan elite soal sistem proporsional terbuka vs tertutup terus jadi sorotan. Mengenai hal ini, Politikus Hanura Inas N Zubir menolak keras penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu Legislatif 2024 mendatang.
Menurutnya, menyerahkan kewenangan menentukan anggota legislatif terpilih sepenuhnya ke tangan partai politik akan menghasilkan parlemen berkualitas rendah yang tidak mewakili rakyat.
"Upaya untuk mengkangkangi suara rakyat untuk merebut kekuasaan sebesar-besarnya hanya bisa dilakukan dengan cara memilih wakil rakyat dalam bentuk gelondongan yakni memcoblos partai, sehingga rakyat dipaksa untuk membeli kucing dalam karung," kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/1).
Inas mengatakan dengan sistem proporsional terbuka yang berlaku saat ini partai politik tidak segan-segan menganulir pilihan rakyat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).
Anggota legislatif yang dipilih langsung oleh rakyat bisa seenaknya dipecat demi memuluskan kepentingan partai.
"Apalagi dengan sistem proposional tertutup, maka yang akan duduk di DPR/DPRD kelak adalah kader-kader kerbau yang dicokok hidungnya untuk dikendalikan secara absolut oleh pimpinan partai politik semata," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement