Harga beras di pasar tradisional belum menunjukkan penurunan di tengah impor yang dilakukan Bulog sejak akhir tahun lalu. Pemerintah sebelumnya telah memutuskan impor sebanyak 500 ribu ton di awal 2023 lantaran stok pemerintah menipis.
Pemerintah memilih opsi impor setelah Perum Bulog kesulitan menyerap beras di dalam negeri kendati Kementrian Pertanian menyatakan adanya surplus produksi beras sebesar 1,7 juta ton.
Harga beras yang tak kunjung turun itu pun menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini tampaknya ia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Tidak hanya beras, namun komoditas lainnya juga naik diantarannya telur, tomat, dan daging ayam ras.
“Hati-hati, dengan yang namanya kenaikan beras. Saya sudah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini, karena di lapangan 79 daerah, beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit. Urusan telur,tomat, dan daging ayam ras, juga mengalami kenaikan,” tegas Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia pada Selasa (17/1).
Baca Juga: Buwas Tegaskan Keran Impor Beras Harus Ditutup Pertengahan Februari
Jokowi pun meminta kepada Bupati, Walikota dan Gubernur untuk sering melakukan operasi pasar dan melihat betul harga-harga yang ada dilapangan dan juga terus memantau harga barang dan jasa. Dengan begitu inflasi di Indonesia akan tetap terjaga.
"Apakah data yang diberikan itu sesuai dengan fakta-fakta di lapangan. Tidak ada yang baik pak, harga stabil pak. Saya cek langsung ke lapangan," tegasnya.
"Saya minta seluruh Gubernur, Bupati, dan walikota bersama dengan Bank Indonesia terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan. Sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besar itu terjadi," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement