Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semua Mohon Siap-siap! Fahri Hamzah Cs Mau Nyapres, Refly Harun Blak-blakan: Percaya Diri Boleh, Tapi 'Ukur Baju' Juga!

Semua Mohon Siap-siap! Fahri Hamzah Cs Mau Nyapres, Refly Harun Blak-blakan: Percaya Diri Boleh, Tapi 'Ukur Baju' Juga! Fahri Hamzah | Kredit Foto: Instagram Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Gelora mengaku siap mengusung kader yang merupakan pimpinan mereka yakni Anis Matta dan Fahri Hamzah untuk maju di Pilpres 2024.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun mengungkapkan percaya diri adalah hal yang diperbolehkan, meski harus sadar diri juga.

“Boleh saja percaya diri, tapi ‘ukur baju’ juga,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (17/1/23).

Baca Juga: Diduga Ngotot Kejar Anies Baswedan Soal Formula E, Rocky Gerung Kasih Pesan Nggak Main-main ke Firli Bahuri: Sebelum Dibully, Lebih Baik...

Hal itu Refly ungkapkan untuk menyoroti beberapa hal yang mana jadi penghalang keinginan Partai Gelora tersebut.

Di antaranya adalah Gelora merupakan partai baru yang tak memiliki kursi di parlemen. Meski Gelora mengaku sadar tak punya kursi dan akan melakukan penawaran paket kadernya ke partai parlemen dan non parlemen, Refly menilai akan tetap sulit.

“Mereka yang sudah paham konstelasi politik hari ini, partai-partai baru seperti Gelora tidak punya bargaining position karena mereka tidak punya kursi dan suara,” jelasnya.

Baca Juga: Khawatir Perilaku Kekuasaan Menyimpang, Soekarnois Putuskan Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden: Santun, Cerdas, dan Sabar!

“Kalau kita mengikuti fenomena politik hari ini ya kita ngakak saja. Saya membayangkan gimana caranya meyakinkan partai lain bahwa ada peluang ada Anis Matta dan Fahri Hamzah. Partai parlemen saja tidak ada menggelontorkan dua nama untuk diajukan ke partai lain,” tambahnya.

Meski demikian, Refly mengapresiasi keberanian Gelora melemparkan narasi mengusung kader partainya sendiri untuk berkontestasi, yang mana menurut Refly bisa juga dimaknai sebagai kritik pada sistem ambang batas 20 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: