Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negosiasi Terburuk Paloh-Luhut Adalah Berkhianat ke Anies Baswedan, Refly Harun: Saya Yakin Surya Paloh Bukan Pemimpin seperti Itu

Negosiasi Terburuk Paloh-Luhut Adalah Berkhianat ke Anies Baswedan, Refly Harun: Saya Yakin Surya Paloh Bukan Pemimpin seperti Itu Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Refly Harun menyoroti pertemuan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di London, Inggris.

Pertemuan Luhut-Paloh tersebut menimbulkan beragam spekulasi, mulai dari kemungkinan Partai NasDem dikeluarkan dari koalisi pemerintah sampai potensi Surya Paloh diminta tidak lagi mendukung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Koalisi Pengusung Anies Baswedan Tidak Jelas, Relawan Ganjar Pranowo Sarankan Mas AHY Nyagub di Jatim: Kalau Nekat Cawapres, Pasti Kalah!

Namun, dilihat di kanal YouTube-nya, Refly malah menduga bahwa kedua tokoh itu membicarakan soal presiden dan wakil presiden. "Namanya politik kan pasti negosiasi, ada take, ada give," ujar Refly, dikutip pada Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, di sinilah kemungkinan ada perjanjian untuk keamanan nasib Jokowi dan kelompoknya. "Yang diambil adalah tetap di koalisi pemerintahan, yang diberikan adalah andai Anies Baswedan menang, maka bla bla bla bagi oligarki atau kekuasaan hari ini," jelas Refly.

"Jadi nasibnya itu bagaimana di pemerintahan yang baru. Barangkali negosiasinya itu Anda akan tidak dipersoalkan, hanya Surya Paloh, Luhut Binsar Pandjaitan, feat Peter Gonta yang tahu hasil dari pertemuan itu," sambung ahli hukum tata negara tersebut.

Refly lalu menduga skenario politik yang terbentuk pascanegosiasi Paloh dan Luhut di London. "Jadi nanti kita lihat. NasDem akan tetap di pemerintahan sampai tahun 2024, tapi calon NasDem akan memberikan perlindungan kepada presiden sekarang atau kroni-kroninya seandainya terpilih," terang Refly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: