Peringatan IMF Wajib Didengar: Risiko Ekonomi Global Meroket!
Krisis biaya hidup yang semakin dalam, tingkat utang yang tinggi, dan ketegangan geopolitik di seluruh dunia dapat merugikan ekonomi global hingga 7% dari PDB, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan.
Menurut laporannya yang dikeluarkan pada Minggu (15/1/2023), pembatasan perdagangan yang meningkat dapat mengakibatkan apa yang disebutnya "fragmentasi geoekonomi".
Baca Juga: Ramalan Bos IMF: Ekonomi Global Bisa Terbebani hingga 7% Gara-gara...
Biaya fragmentasi, kata IMF, perdagangan jangka panjang bervariasi dari 0,2% dari luaran global hingga hampir 7%, yang kira-kira merupakan gabungan output tahunan Jerman dan Jepang.
“Jika decoupling teknologi ditambahkan ke dalam campuran, beberapa negara dapat mengalami kerugian hingga 12% dari PDB,” catatnya.
Namun, menurut analisis, dampak penuh kemungkinan akan lebih besar. Laporan tersebut menyoroti bahwa, selain pembatasan perdagangan dan hambatan penyebaran teknologi, fragmentasi dapat dirasakan melalui pembatasan migrasi lintas batas, berkurangnya aliran modal, dan penurunan tajam dalam kerja sama internasional “yang membuat kita tidak dapat mengatasi tantangan dari dunia yang lebih rawan goncangan.”
Dampak fragmentasi akan berbeda, menurut IMF, yang menjelaskan bahwa konsumen berpenghasilan rendah di negara maju akan kehilangan akses ke barang impor yang lebih murah.
“Ekonomi pasar terbuka yang kecil akan sangat terpukul. Sebagian besar Asia akan menderita karena sangat bergantung pada perdagangan terbuka,” laporan tersebut memperingatkan.
Ini lebih lanjut menunjukkan bahwa negara berkembang dan berkembang tidak akan lagi mendapat manfaat dari “tumpahan teknologi” yang telah mendorong pertumbuhan produktivitas dan standar hidup. Alih-alih mengejar tingkat pendapatan ekonomi maju, negara berkembang akan semakin tertinggal, simpulnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement