Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lemah Hadapi GNI, Pemerintah Jokowi Kian Disoroti: Tak Ada Wibawa, Lembek Sama Investor China!

Lemah Hadapi GNI, Pemerintah Jokowi Kian Disoroti: Tak Ada Wibawa, Lembek Sama Investor China! Kredit Foto: PKS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menyorot tajam penanganan bentrokan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal di PT. Gunbuster Nichel Industry (GNI).

Dirinya keheranan dengan lembeknya sikap pemerintah dalam menyelesaikan serta menginvestigasi kasus tersebut, khususnya kepada pihak perusahaan GNI.

Baca Juga: TKA China Dinomorsatukan, Rusuh Morowali Disinyalir Bisa Terjadi Lagi: Tak Ada Keadilan

Menurutnya, pemerintah harus megusut akar masalah bentrok ini secara objektif sehingga tidak ada satu pihak yang dirugikan.

“Pemerintah punya kewenangan memaksa PT. GNI bersikap terbuka dan profesional terkait tenaga kerja mereka serta menjamin suasana yang kondusif bagi produktivitas kerja,” kata Mulyanto kepada wartawan, Kamis (19/1).

"Dengan kewenangan yang ada harusnya Pemerintah bisa bergerak cepat menemukan akar masalahnya. Bukan sekedar mengimbau. Kalau sekedar mengimbau siapapun bisa,” singgung Mulyanto.

Mulyanto menyebut, sikap lemah seperti itu menunjukan Pemerintah tidak punya wibawa di hadapan PT. GNI. Padahal negara yang diwakili Pemerintah memiliki kewenangan yang bersifat mengikat dan memaksa siapapun untuk mematuhi aturan yang berlaku.

Baca Juga: Terjun Habis Dengar Anies, Kini Yusuf Mansur Bilang Tak Susah Jadi Penerusnya Jokowi: Tinggal Sujud Doang!

Melalui instrumen regulasi dan kelembagan kementerian yang ada, Pemerintah harus dapat melakukan pengaturan dan pengawasan untuk memastikan, bahwa berbagai upaya investasi pengelolaan SDA di Indonesia sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: