Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Achmad Nur Hidayat: Hanya di Masa Jokowi Investasi Bukan Hanya Sekadar Teknologi dan Pendanaan

Achmad Nur Hidayat: Hanya di Masa Jokowi Investasi Bukan Hanya Sekadar Teknologi dan Pendanaan Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat mengatakan permasalahan yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) akibat pemerintah memberikan izin tenaga kerja asing masuk ke dalam klausul investasi hilirisiasi. 

"Jelas bentrok ini akan masuk kedalam isu yang mikro dimana ini adalah kesengajaan untuk masuk ke mikro, menurut saya ini persoalan besar," Ujar Achmad dikutip dari aku YouTube-nya, Minggu (22/1/2023). 

Achmad menyebut bahwa sejak zaman kepemerintahan Soekarno sampai dengan Susilo Bambang Yudhoyono Indonesia sudah sangat terbuka dengan yang namanya dana asing. 

Namun dari ke enam Presiden yang pernah memerintah di Indonesia hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan keleluasaan masuknya investasi bersamaan dengan tenaga kerja asing. 

"Sejak jaman orde Lama kita welcome kepada dana asing tapi hanya dana dan teknologinya saja tapi baru pertama kali dalam sejarah Indonesia di masa kepemimpinan Pak Jokowi kita menerima uang dan juga menerima tenaga kerja asingnya yang bukan high skill tapi low skill tadi," Ujarnya. 

Menurutnya, hal tersebutlah yang menjadi persoalan. Dimana pemerintah mendatangkan atau mengambil tenaga kerja asing yang sifatnya low skill (minim kemampuan) atau pekerja kasar ke Indonesia dan membuat sentimen negatif muncul. 

Lanjutnya, Achmad menilai bahwa konflik yang menyebabkan dua pekerja merenggang nyawa di PT GNI terjadi akibat kesalahan desain kebijakan pemerintah Indonesia yang notabene memiliki penduduk cukup padat. 

"Kita menerima kedatangan tenaga kerja asing itu adalah suatu hal yang salah dan konyol, kecuali tenaga kerjanya high skill punya keterampilan misalnya operator dari mesin tertentu, tetapi kalau yang bekerja menjadi buruh tambang," Ungkapnya. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: