Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dongkrak Perekonomian Wilayah Timur RI, Menteri KKP Bakal Bangun Tambak Udang Modern di NTT

Dongkrak Perekonomian Wilayah Timur RI, Menteri KKP Bakal Bangun Tambak Udang Modern di NTT Menteri KKP akti Wahyu Trenggono | Kredit Foto: Kementerian KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menjajaki Desa Palakahembi, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam rencana pembangunan tambak udang modern.

Trenggono menerangkan, pembangunan tambak udang modern tersebut bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan serta menghadirkan distribusi ekonomi di wilayah timur Indonesia.

"Kita (rencana) buat modeling tujuannya untuk meningkatkan produksi udang nasional yang signifikan karena luasan wilayah kita masih banyak. Indonesia timur target kita, kenapa supaya pertumbuhan ekonomi terdistribusi ke wilayah timur," ungkapnya, dikutip dari keterangan resmi, yang diterima Senin (23/1/2023).

Baca Juga: KKP Fasilitasi Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan Akses Pembiayaan Rp10,49 Triliun

Akhir pekan lalu, Trenggono melakukan peninjauan calon lokasi pengembangan budidaya udang berbasis kawasan bersama Bupati Sumba Timur Khristopel Praing.

Berdasarkan hasil peninjauannya, terdapat 1.800 hektare lahan potensial  yang bisa dikembangkan sebagai lokasi pengembangan budidaya udang.

Menurut Trenggono, pengembangan budidaya udang di Sumba Timur dapat mendukung capaian target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada 2024.

Ia menyampaikan, udang memiliki peluang ekspor yang sangat besar dengan nilai pasar dunia sekitar US$28 miliar pada tahun 2021.   

"Pengembangan ini tentu kita sesuaikan dengan kemanfaatan dan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki daerah itu agar bisa meningkat dengan baik. Ini salah satu yang menjadi pemikiran kita semua di pemerintahan," tambahnya.

Trenggono memastikan, jika pembangunan ini terealisasi, pihaknya akan mengutamakan tenaga kerja lokal dan mengedepankan prinsip keberlanjutan bagi lingkungan dan usaha.

"Kalau kita bangun sesuai potensi rencana, maka tidak kurang dari Rp3 T yang dapat dihasilkan dalam satu tahun dan tenaga kerja yang dibutuhkan bisa mencapai 5.000 orang. Untuk tenaga kerja, mutlak dan harus mengutamakan tenaga kerja lokal," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: