Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

El Nino Datang, Pemerintah Minta Antisipasi Ancaman Kebakaran Hutan

El Nino Datang, Pemerintah Minta Antisipasi Ancaman Kebakaran Hutan Menko Polhukam Mahfud MD. | Kredit Foto: Kemenko Polhukam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud MD meminta semua pihak terkait untuk bersiap mengatasi dan meningkatkan kewaspadaannya atas potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2023.

Mahfud meminta Kementrian/Lembaga dan pemerintah daerah agar dapat bersinergi saling membantu guna mempersiapkan sebaik-baiknya, baik dari kelengkapan sarana prasarana, anggaran, peraturan dan hal-hal terkait lainnya guna antisipasi peningkatan potensi karhutla.

"Segera selesaikan hambatan dan kendala yang dapat mengganggu jalannya penanggulangan karhutla, jangan biarkan hal-hal teknis menghambat kinerja kita," tegasnya dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan karhutla di Jakarta, kemarin.

Mahfud menegaskan rakorsus kali ini kembali ditegaskan agar semua pihak secara intensif, kontinyu dan konsisten melakukan upaya pengendalian karhutla. Salah satunya karena tahun 2023 menurut prediksi BMKG iklim akan lebih kering dari tahun 2022.

"Dari prediksi BMKG terdapat potensi terjadinya El Nino setelah 3 tahun terakhir 2020, 2021, 2022 terjadi La Nina. Sehingga diperkirakan akan terjadi peningkatan potensi karhutla seperti yang terjadi di tahun 2019," tegasnya.

Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya juga mengungkapkan berdasarkan data pemantauan titik api (hotspot) pada 1-19 Januari 2023 itu ada 31 titik atau naik 29% dari periode yang sama pada tahun lalu.

"Oleh karena itu Pak Menko menegaskan untuk kita berhati hati karena ini datanya mengkonfirmasi catatan dari BMKG bahwa di tahun 2023 ini kita akan mengalami anomali iklim, dimana curah hujannya menipis yang bisa jadi lebih panas di Bulan Mei dan Juni nanti," ujarnya.

Untuk itu Siti menegaskan bahwa operasi pencegahan karhutla sudah dimulai di awal bulan Maret ini. "Mungkin pada akhir Februari atau awal Maret ini kita akan sudah mulai operasi modifikasi cuaca. Karena Pak Presiden biasanya akan pesan jangan sampai hari lebaran ada asap," ucap Siti.

Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bahwa berdasarkan perkiraan yang dibuat lembaganya musim kemarau yang meningkatkan potensi Karhutla perlu diwaspadai di Bulan Februari untuk wilayah Riau, sebagian Jambi, dan sebagian Sumatera Utara, meskipun pada saat yang sama dapat terjadi hujan lebat di wilayah lainnya. 

"Kewaspadaan yang pertama perlu dilakukan di bulan Februari dimana meskipun sebagai besar wilayah Indonesia masih mengalami hujan, tetapi di wilayah Riau, sebagai Jambi, dan sebagian Sumatera Utara memasuki kemarau," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: