Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Kabar Mengejutkan, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Sudah Tahu Niat Kaesang Terjun ke Politik Sebelum Dirinya Lengser

Bukan Kabar Mengejutkan, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Sudah Tahu Niat Kaesang Terjun ke Politik Sebelum Dirinya Lengser Jokowi | Kredit Foto: Setkab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar mengenai keinginan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang ingin terjun ke dunia politik menurut pengamat politik, Rocky Gerung ditanggapi berlebihan oleh sang ayah. 

Menurutnya, narasi itu sengaja dibangun supaya mendapatkan perhatian dari media dan dari masyarakat apalagi waktu mendekati berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi.

"Itu, ya, kaget supaya dapat headline, supaya dipercakapkan," kata Rocky dalam diskusi yang ditayangkan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Soroti Maju Mundurnya Wacana Kebijakan Era Jokowi, Rizal Ramli: Memerintah Kok Main-main

Menurut Rocky, Jokowi tidak semestinya kaget mendengar Kaesang mulai tertarik dengan dunia politik. Sebab, pembahasan politik itu sudah menjadi menu tambahan di meja makan keluarga politisi.

Ucapan Kaesang pun muncul ketika dirinya tengah menyantap makan di meja makan bersama Jokowi dan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka. 

Rocky menilai situasi itu pasti terjadi di keluarga lain seperti SBY, Amien Rais hingga Megawati Soekarnoputri.

"Pengaruh itu ada di meja makan pak Jokowi tentu membicarakan politik juga. Di meja makan pak SBY juga bicara politik, di meja makan ibu Mega apalagi," tuturnya.

Ia menambahkan pendidikan politik di dalam keluarga itu yang menyebabkan dinasti publik modern. 

Baca Juga: Soroti Maju Mundurnya Wacana Kebijakan Era Jokowi, Rizal Ramli: Memerintah Kok Main-main

“Indonesia bukan sistem kerajaan, India juga bukan kerajaan, Amerika bukan kerajaan tetapi mereka tetap punya dinasti,” kata dia.

“Gibran dan Kaesang tentu belajar dari ayahnya itu, tetapi kalau Gibran dan Kaesang misalnya setuju dengan Presiden Threshold (PT) 20% karena ayahnya mungkin akan punya partai yang bisa menang menggunakan 20% maka itu dinasti yang feodal,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: