Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Myanmar Bukan Prioritas ASEAN 2023, Menlu RI: Kita Tetap Bantu Lewat 5 Poin Konsensus!

Konflik Myanmar Bukan Prioritas ASEAN 2023, Menlu RI: Kita Tetap Bantu Lewat 5 Poin Konsensus! Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberi keterangan kepada wartawan menjelang puncak Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/7/2022). Pertemuan tingkat Menlu G20 tersebut akan berlangsung Jumat (8/7). | Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 dalam merespons konflik di Myanmar. Sejauh ini, tegasnya, Indonesia masih konsisten, yakni dengan implementasi Five-Point of Consensus atau Lima Poin Konsensus.

"Mengenai Myanmar posisi Indonesia konsisten karena ini sudah memenuhi keputusan para leaders ASEAN untuk tetap mengimplementasikan Lima Poin Konsensus," ujarnya kepada wartawan, usai Kick Off ASEAN Indonesia 2023, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/1/2023).

Baca Juga: Siap-siap! Pertemuan Menteri Luar Negeri se-ASEAN Digelar Pekan Depan, Bakal Bahas Apa?

Retno menyampaikan bahwa Lima Poin Konsensus tersebut bakal menjadi platform atau mekanisme utama dari ASEAN dalam berkontribusi untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politik. "Namun, sekali lagi yang dapat menolong Myanmar itu adalah bangsa Myanmar sendiri. ASEAN itu membantu mereka, ingin membantu mereka," tegas Retno.

Pasalnya, kata Retno, konflik Myanmar bukanlah fokus utama dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 ini. Prioritas utamanya adalah mempercepat proses pembangunan komunitas ASEAN yang berkualitas guna kepentingan rakyat ASEAN untuk terus maju.

"Di samping itu, tentunya kewajiban kita adalah untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya, tapi kita tidak ingin isu Myanmar kemudian menghalangi proses semua yang sedang berjalan di ASEAN," jelasnya.

Retno menuturkan, sebagai negara berdaulat, Indonesia bersama ASEAN selalu siap membantu Myanmar sebagai bagian dari keluarga.

"Namun, sebagaimana diketahui, sejarah Myanmar sangat kompleks. Meski begitu, kami siap bantu dan selalu sampaikan kepada junta militer bahwa implementasi Lima Poin Konsensus adalah pendekatan ASEAN," jelasnya.

Retno mengatakan, meski sejauh ini pendekatan ASEAN belum membuahkan kemajuan signifikan, pihaknya akan terus mengajak semua pihak yang ada di Myanmar untuk mengimplementasikan Lima Poin Konsensus.

Sebagai informasi, melansir laman resmi ASEAN, Lima Poin Konsensus yang dimaksud adalah:

  1. Kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya;
  2. Dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat;
  3. Utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN;
  4. ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management);
  5. Utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: