Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyakita Langka Jelang Puasa, Janji Mendag: 450 Ribu Ton Minyak Goreng Banjiri Pasar Mulai Februari

Minyakita Langka Jelang Puasa, Janji Mendag: 450 Ribu Ton Minyak Goreng Banjiri Pasar Mulai Februari Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pemerintah dan produsen siap meningkatkan tambahan suplai minyak goreng kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan, yaitu Februari hingga April 2023, agar kebutuhan masyarakat jelang puasa hingga lebaran dapat tercukupi.

Hal tersebut seiring dengan kelangkaan Minyakita di pasar yang belakangan meresahkan masyarakat. Menurut Zulhas, selain karena tingginya permintaan pasar, penyebab terjadinya kelangkaan tersebut adalah karena program B35.

Baca Juga: Minyakita Semakin Langka di Pasaran, IKAPPI: Jangan Sampai Ada Pemain!

Dalam perubahan program B20 menjadi B35, pemerintah akan meningkatkan persentase campuran bahan bakar nabati ke dalam bahan bakar minyak jenis solar, dari sebelumnya 20% kini menjadi 35%.

"Kita mengubah B20 jadi B35. B20 itu nyedot minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebanyak 9 juta. Begitu berubah jadi B35, nambah 4 juta jadi 13 juta," ujarnya, saat ditemui wartawan, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Ia melanjutkan, kelangkaan tersebut diperparah dengan kondisi ekspor yang tengah melambat. Guna mengatasi hal itu, Zulhas menyampaikan pihaknya sudah melakukan rapat bersama pihak-pihak terkait, termasuk 30 pelaku usaha CPO.

Baca Juga: Kerugian Negara Tidak Terbukti Dalam Sidang Migor

Zulhas mengatakan hasil rapat tersebut mengubah kesepakatan antara pemerintah dan produsen migor untuk meningkatkan pasokan minyak goreng program domestic market obligation (DMO) sebanyak 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan, yaitu pada Februari hingga April 2023, atau meningkat 50% dari DMO bulanan yang sebelumnya dialokasikan, yakni 300 ribu ton per bulan.

"Mudah-mudahan dalam bulan Februari nanti saat puasa dan lebaran, sudah mulai membanjiri pasaran sehingga di pasar rakyat bisa normal lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: